blank
Pelaksana tugas Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mendatangi lokasi sendang di Kelurahan Wonodri, Minggu (20/11/2022). Foto: Humas

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi masyarakat Kelurahan Wonodri yang mengadakan kegiatan resik-resik sendhang (bersih-bersih sumber mata air) di lingkungan mereka.

Hal ini merupakan salah satu bentuk kegiatan nguri-uri budaya mengingat sendang yang dimaksud memiliki nilai historis dan sudah ada jauh sebelum Kota Semarang resmi berdiri.

Konon, sendang Wonodri juga pernah digunakan wudu oleh Sunan Kalijaga, dan sering dikunjungi presiden kedua RI Soeharto.

“Ini adalah salah satu kegiatan nguri-uri budaya. Walaupun di tengah-tengah permasalahan modern yang aneh-aneh, tapi masyarakat Kelurahan Wonodri masih mempertahankan budaya (tradisi setempat),” ujar Pelaksana tugas Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu di Kelurahan Wonodri, Minggu (20/11/2022).

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut berpendapat, keberadaan sendang Wonodri bisa menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai pengolahan air minum.

“Tentunya setelah terlebih dahulu melalui pengkajian secara detail. Jika setelah dikaji hasilnya memungkinkan, Pemerintah Kota Semarang dapat mengatur kerja sama dengan pihak ketiga untuk pelaksanaannya. Terlebih sendang tersebut tidak pernah mengalami kekeringan,” ungkap mbak Ita.