Oleh Didid Endro S.
Sewindu Membaca Jepara merupakan bukti nyata kerja sastra yang dilakukan oleh para penulis di Jepara. Hal ini terbukti, dari jilid ke-1 hingga ke18, selalu ada dinamika yang unik, dan apik menuju yang lebih baik. Terlepas dari kualitas karya, setidaknya para penulis memiliki stamina yang kuat dan solid sehingga mampu menunjukkan perkembangan atas karya-karyanya.
Banyak ungkapan sastrawi yang tertuang dalam buku ini. Mulai dari betapa menariknya Sumber Daya Alam (SDA) Jepara, perekonomian, industri hingga pada kreatifitas masyarakatnya. Bentuk tangkapan tersebut adalah hasil pembacaan penulis terhadap segala hal yang ada di sekitarnya. Membaca kemudian disajikan dalam bentuk tulisan (puisi), kemudian hasil pembacaan tersebut dapat dibaca kembali oleh seluruh pembaca buku ini.
Selain keindahan, harmonisasi, bahkan ada cinta, tidak dmungkiri bahwa dalam dinamika hidup tentu ada gesekan-gesekan kecil hingga berujung pada bentuk kemarahan. Kemarahan di sini adalah kemarahan yang muncul karena teramat mencintai.
Inilah dinamika kesusasteraan yang ada di Jepara. Karya sastra dalam bentuk puisi, tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan tulisan-tulisan lain. Karena dalam menulis puisi, diperlukan endapan, renungan, serta kepekaan rasa agar karya yang ditulis tidak sekedar berbentuk fisik susunan kata-kata bertubuhkan puisi. Di dalamnya terkandung ruh atau kejiwaan yang menyertai. Sehingga kekuatan puisi semakin tampak.
Membaca Jepara jilid ke-8 ini, memuat 152 puisi karya 40 penulis Jepara. Meskipun secara keseluruhan belum bisa dikatakan sebagai karya yang memuaskan pembaca. Akan tetapi, sebagai ruang berproses menulis, pendokumentasian karya, serta inventarisir daya dan potensi, perlu mendapatkan apresiasi yang dalam.
Ada banyak hal yang lebih penting dari sekedar mencermati susunan kata-kata. Stamina, konsistensi, serta intensitas para penulis dalam berproses adalah hal terpenting dalam sebuah penerbitan buku karya bersama secara rutin setiap tahun seperti Membaca Jepara ini.
*Didid Endro S.
Penulis adalah inisiator dan koordinator Membaca Jepara
