KENDAL(SUARABARU.ID)-PT. Industri Gula Nusantara(IGN) unit usaha PT. Pasifik Agro Sentosa yang merupakan Pabrik Gula Kristal Putih di Kendal – Jateng yang juga menjadi bagian dari Yayasan Artha Graha Peduli (AGP) turut mensukseskan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada para karyawan.
Program BLT ini, diinisiasi oleh Artha Graha Peduli yang bertujuan untuk meringankan beban ekonomi para karyawan dan masyarakat sekitar pabrik.
Pimpinan PT Industri Gula Nusantara, Teuku Banta Seudang Di Beurabo mengatakan, AGP berkontribusi dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada sekitar 30 ribu karyawan/ti di unit grup usaha Artha Graha Group serta Artha Graha Network.
“Para penerima BLT sebagian besar adalah karyawan yang Gaji UMR,”kata Pimpinan PT Industri Gula Nusantara, Teuku Banta Seudang Di Beurabo.
Menurut Teuku Banta Seudang, bantuan bagi karyawan akan disalurkan mulai tanggal 9 September 2022 melalui dua cara yaitu melalui AGI Cash, produk uang elektronik dari Bank Artha Graha Internasional (BAGI) atau melalui rekening tabungan BAGI.
“Hal ini juga sebagai bentuk pengawasan agar penyaluran dana BLT tepat sasaran,”ujarnya.
Ketua Yayasan AGP Heka Hertanto mengakui, para Founder AGP dan Manajemen AG Group memahami kondisi perekonomian saat ini sebagai dampak kenaikan harga BBM, pihaknya ingin berkontribusi langsung dan nyata dalam membantu karyawan dan masyarakat luas.
“Semoga atensi yang baik ini bisa bermanfaat bagi semua,” ucap Ketua Yayasan AGP Heka Hertanto, di Jakarta, Senin (12/09/2022).
Heka menyebutkan, selain memberikan BLT kepada karyawan/ti, Artha Graha juga mengadakan pembagian 50 ribu paket sembako gratis kepada masyarakat khususnya bagi yang benar- benar membutuhkan, seperti para disabilitas, warga kurang mampu, dhuafa, lansia, yatim piatu yang bermukim di radius 5 km dari unit usaha AG Grup.
“Selain bagi karyawan sendiri, AGP juga terpanggil untuk berperan aktif membantu meringankan beban perekonomian masyarakat. Ini bentuk atensi dan solidaritas kami terhadap sesama,” jelas Heka.
Heka mengaku, pemerintah tidak berjalan sendiri dalam menangani dampak kenaikan BBM.
“Semoga kegiatan ini dapat mengetuk hati para pelaku usaha lain untuk ikut berperan serta dalam membantu mengurangi gejolak ekonomi dampak dari kenaikan BBM, sehingga solidaritas antar sesama bisa tercipta,” pinta Heka. Sapawi