WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pasca-kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, puluhan driver Ojek Online (Ojol) bersama para sopir Angkutan Kota (Angkot), Selasa Sore (6/9), ramai-ramai mendatangi Mapolres Wonogiri. Mereka datang dengan membawa serta sepeda motor dan mobilnya.
Apakah melakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM ? Ternyata tidak. Mereka datang untuk menerima bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako dari Polres Wonogiri. Mewakili Kapolres, Wakapolres Wonogiri Kompol Anggara Rustamyono, tampil menyerahkan Bansos kepada para Ojol dan sopir Angkot.
Wakapolres, menyatakan, pembagian Bansos bertujuan untuk meringankan kebutuhan sehari-hari para driver Ojol dan sopir Angkot. Bansos yang diberikan antara lain berupa beras dan minyak goreng. ”Semoga bisa mengurangi beban driver ojol dan angkot,” jelasnya.
Kasubsi Penmas Humas Polres Wonogiri Aiptu Iwan Sumarsono, menambahkan, Bansos yang didistribusikan di Mapolres Wonogiri sebanyak 50 paket untuk para driver Ojol dan sopir angkot.
Bersamaan itu, Bansos yang sama juga disalurkan di masing-masing Polsek se jajaran, dengan jumlah sasaran bervariasi. Pembagian Bansos ini, bertujuan meringankan beban kehidupan mereka pasca-kenaikan harga BBM.
Merosot
Koordinator driver Ojol Wonogiri, Wawan Sugiyanto, mengatakan, naiknya harga BBM cukup memberatkan. Harapannya, saat pandemi Covid-19 mereda, perekonomian dapat berangsur pulih. Tapi ternyata tidak, karena ada kenaikan harga BBM.
Dampak dari kenaikan harga BBM, menyebabkan penghasilan para Ojol menjadi berkurang. Dalam sehari, kata Wawan, dapat pemasukan antara Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu. Jumlah itu belum dipotong untuk membeli BBM.
Saat harga BBM belum naik, per hari Wawan menghabiskan Rp 25 ribu untuk membeli Pertalite. Kini, beaya operasional menjadi membengkak karena harga BBM naik dan penghasilan merosot.
Atas nama pribadi dan rekan-rekan, Wawan, menyampaikan ucapan terima kasih dengan adanya kepedulian dari Polres yang membagikan Bansos sembako ini.
Bambang Pur