KUDUS (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus akan membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog. Pustu ini akan menjadi solusi layanan kesehatan bagi masyarakat desa yang lokasinya berada di ujung utara Kabupaten Kudus tersebut.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dr Andini Aridewi mengatakan fasilitas kesehatan menjadi masalah yang cukup serius di Desa Rahtawu, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Selama ini warga harus turun gunung dengan jarak yang jauh untuk berobat.
Namun sebentar lagi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus bakal membangun Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Rahtawu. Pemkab Kudus telah menyiapkan dana ratusan juta untuk pembangunan pustu itu.
“Saat ini pembangunan Pustu Rahtawu sudah dalam proses lelang secara elektronik di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE),”kata Andini.
Andini menjelaskan, anggaran yang digunakan untuk membangun Pustu di Desa Rahtawu itu bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT). Besarannya yakni Rp 325.643.840.
”Pustu di Desa Rahtawu dapat mendekatkan faskes (fasilitas kesehatan, red) bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Sementara, Bupati Kudus HM Hartopo menyampaikan Pemkab Kudus saat ini terus berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Pembangunan Pustu tersebut merupakan salah satu upaya untuk terus memperbaiki infrastruktur kesehatan yang ada di Kabupaten Kudus.
“Sesuai dengan Prioritas Kebijakan Pemkab Kudus, pelayanan kesehatan menjadi salah satu fokus utama pembangunan daerah saat ini,”ujar Bupati.
Hartopo mengatakan, penggunaan alokasi DBHCHT untuk pembangunan Pustu sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215 tahun 2021 tentang Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau.
Dalam regulasi tersebut, pemanfaatan anggaran DBHCHT salah satunya adalah diperuntukkan bagi bidang kesehatan yang mana salah satu programnya adalah revitalisasi Puskesmas.
Pembangunan Pustu Desa Rahtawu adalah salah satu dari sekian program rehabilitasi Puskesmas yang mulai dilaksanakan dengan memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil tembakau yang totalnya mencapai Rp 8,9 miliar. Selain Pustu Rahtawu ada juga perbaikan Puskesmas Rejosari Rp 1,348 miliar, Puskesmas Rendeng Rp 1,61 miliar, Puskesmas Sidorekso Rp 2,4 miliar, Puskesmas Jati Rp 2,03 miliar, Puskesmas Mejobo Rp 1,2 miliar dan Pustu Rahtawu Rp 356 juta.
Bupati Kudus, HM Hartopo mengharapkan pelayanan kesehatan di puskesmas dapat berjalan optimal. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan sarpras kesehatan sebagai penunjang pelayanan di sana agar akses masyarakat mendapat layanan kesehatan bisa semakin lebih mudah.
“Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak layanan kesehatan bagi masyarakat. Tentunya dengan pelayanan kesehatan yang lengkap ini bila perlu tidak lagi dirujuk ke rumah sakit karena fasilitas di Pustu sudah memadai,” ujarnya.
Ali Bustomi