WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Pagelaran wayang kulit semalam suntuk, Jumat malam nanti (26/8) sampai Sabtu dinihari besok (27/8), akan dipentaskan di Pendapa Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri.
Camat Nguntoronadi, Endriyo Rahardjo SSos, MM, menyatakan, wayangan semalam suntuk ini menyajikan Lakon Babad Alas Wonomarto. ”Dimainkan oleh Dalang Ki Jedor Sularno SSn dan kawan-kawan,” jelas Camat Endiryo Rahardjo, Jumat (26/8).
Ini, tambah Camat Endriyo, dalam rangka event Tujuhbelasan Agustus Bulan Merdeka. Untuk memeriahkan HUT Ke-77 Kemerdekaan RI Tahun 2022. Juga dalam upaya nguri-uri wayang kulit sebagai kesenian adi luhung Nusantara, yang telah diakui sebagai warisan dunia.
Sebagaimana diketahui, Tanggal 7 Nopember 2003, UNESCO sebagai lembaga dunia yang membidangi Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), telah mengukuhkan pertunjukkan wayang kulit menjadi Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
Yakni sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan, di bidang cerita narasi dan menjadi warisan budaya indah serta berharga di dunia.
Kerajaan Jin
Babad Alas Wonomarto merupakan lakon pakem yang populer di jagad kesenian wayang purwa. Lakon ini berkisah, sekembalinya keluarga Pandawa ke Astina, setelah lolos dari upaya pemusnahan kehidupannya di Lakon Bale Sigala-gala.
Destarata, atas saran Patih Sengkuni, memberi bagian wilayah pada Pandawa berupa Hutan Belantara (Rimba) Mertani atau Alas Wanamarta. Yang sejatinya, ini merupakan akal-akalan licik Sengkuni, dalam usaha memusnahkan Pandawa.
Hutan Mertani merupakan hutan yang sangat angker karena di dalamnya (tak kasat mata) terdapat Keraton Gaib Bangsa Jin dengan Raja Jin Yudistira.
Perjuangan para Pandawa membuka Hutan Wanamarta, mendapatkan perlawan dari Raja Jin Yudistira bersama para Manggala (Pimpinan) prajuit jin dibawah pimpinan Arya Dandunwacana bersama Detya Sapujagad, Detya Sapulebu, Detya Sapuangin.
Pandawa berhasil mengalahkannya, dan mereka merasuk ke dalam tubuh para Pandawa. Di Hutan Wanamarta itu, Pandawa akhirnya berhasil mendirikan Kerajaan Amarta.
Bambang Pur