SEMARANG (SUARABARU.ID)- Warga Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan seluruh komponen masyarakat, siap menghadapi ancaman kelompok terorisme dan radikalisme.
”Jangan coba-coba membuat kegaduhan di Kota Semarang yang aman, damai dan tenteram ini, kalau tidak akan berhadapan dengan kami,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Dr KH Anasom MHum, saat menerima silaturahmi Komandan Kodim 0733 Semarang, Senin (14/2/2022).
Komandan Kodim 0733 Kota Semarang yang baru, Letkol Inf Honi Havana M MDS, hadir di Markas Komando (Mako) PCNU, Jalan Puspogiwang I No 47 Semarang, didampingi beberapa stafnya, dalam rangka bersilaturahmi dengan pengurus.
BACA JUGA: Satlantas Polres Magelang Terapkan Tilang Elektronik, Mulai 1 Maret
”Kami bersilaturahmi dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi dalam menjalankan tugas bersama-sama NU menjaga NKRI,” kata mantan Sekretaris Pribadi Wakasad itu.
Dalam kesempatan itu, Anasom didampingi Wakil Katib Dr In’amuzzahidin, Sekretaris Rahul Saiful Bahri, dan para pengurus lengkap PCNU Kota Semarang.
Anasom pada kesempatan itu memberikan hadiah cinderamata kepada Letkol Honi Havana, berupa lambang Nahdlatul Ulama. Sedang Dandim memberikan hadiah cinderamata berupa lukisan Burung Garuda dengan tulisan, Pancasila Harga Mati.
BACA JUGA: Pangdam IV/Diponegoro Sampaikan Pentingnya Persatuan dalam Menangkal Radikalisme
Sebelum ke Mako PCNU, Dandim bersilaturahmi dengan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah, Mangkang Kulon, Drs KH Ahmad Hadlor Ihsan.
Honi pada kesempatan itu mengakui, berkat kekompakan seluruh komponen warga bersama pemerintah, terutama kiai, alim ulama dan tokoh masyarakat, Kota Semarang aman, damai dan tenteram.
”Tapi kita harus terus waspada, biasanya para pelaku teror dan radikalisme memilih tempat yang aman dan tenang, untuk menyusun strategi aksi mereka. Jadi jangan pernah lengah,” pesan Dandim.
BACA JUGA: Buntut Kasus Penambangan Batuan Illegal, Petani Tulakan Dilaporkan Penambang
Dia juga secara khusus, mengajak kiai-kiai NU dan alim ulama, untuk mengisi ruang-ruang media sosial. ”Kalau sampai ruang medsos tidak diisi para kiai, ulama dan santri, maka pasti akan diisi oleh mereka yang secara massif dan terstruktur, terus menerus menyebarkan fahamnya kepada orang lain,” ungkap dia.
Dandim yang pernah bertugas di negara Suriah itu mengingatkan, warga Semarang untuk terus meningkatkan semangat gotong royong, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyariah atau ukhuwah insaniyah.
”Saya pernah bertugas di Suriah, menyaksikan bagaimana negara yang aman dan damai menjadi porak-poranda, gara-gara warganya tidak Bersatu. Kekacauan muncul di sana-sini, pembunuhan, bom dan suasana tidak aman. Jangan mau kita dibuat seperti Suriah oleh kelompok-kelompok radikal dan teroris itu,” tegasnya.
BACA JUGA: Tindakan ‘Bullying’ Bisa Masuk Kategori Kriminal
Sementara itu, KH Anasom yang juga dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Walisongo Semarang itu, mengajak para kiai, alim ulama dan cendekiawan NU di semua perguruan tinggi, untuk mengisi ruang-ruang media sosial, dengan konten dakwah Islam.
Sedangkan Ketua Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama, Dr KH Amin Farih, menyatakan siap merespon ajakan KSAD, untuk menyiapkan para santri untuk menjadi bintara dan tamtama TNI, melalui jalur rekruitmen khusus.
Riyan