blank
Mahasiswa membimbing warga mengolah ubi jadi aneka makanan. Foto: ist

KOTA MUNGKID(SUARABARU.ID)-Mahasiswa Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) melakukan pengabdian pada masyarakat terpadu (PPMT) kepada UMKM Candisari, Windusari, Kabupaten Magelang. Mahasiswa membimbing warga mengolah ubi yang tidak layak jual segar menjadi aneka makanan ringan.

Dosen pembimbing, Dr Retno Rusdjijati MKes hari ini mengatakan, PPMT merupakan skema pengabdian kepada masyarakat Universitas Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh kelompok mahasiswa dengan ketua pelaksana dosen. Periode keempat ini, kelompok mahasiswa Program Studi Teknik Industri dan Teknik Informatika yang terdiri dari Titin Fariskha, Fikri Zaenur Rokhman, Fatah Zaenur Rokhim, Hendrawan Saputra, dan Erfa Dini Prastiani melakukan kegiatan PPMT di UMKM Berkah Bumi milik Muhaimin yang berlokasi di Dusun Truni, Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

“UMKM tersebut dipilih untuk kegiatan PPMT karena mengembangkan potensi lokal berupa Ubi Cilembu yang dikenal dengan nama Ubi Madusari melalui pemberdayaan perempuan di sekitarnya,” tuturnya.

Dengan jumlah pekerja sebanyak 18 orang, UMKM Berkah Bumi itu selama ini menjual Ubi Madusari dalam bentuk segar dan mengolah ubi yang tidak layak jual segar menjadi aneka makanan ringan seperti grubi. Kapasitasi produksi tiap hari untuk ubi yang dijual segar adalah dua ton, grubi mencapai 1.000 mika dengan berat 380 gram per mikanya.

Namun sampai saat ini, UMKM Berkah Bumi masih mengalami sejumlah kendala seperti belum memiliki legalitas usaha, kemasan produk grubi untuk skala oleh-oleh belum ada, pembukuan usaha belum dilakukan secara rutin, wilayah pemasaran produk belum luas, dan limbah kulit ubi belum banyak dimanfaatkan.

Sejak 26 Desember 2021, tim PPMT melakukan kegiatan pendampingan untuk membantu UMKM Berkah Bumi mengatasi kendala yang dihadapi. Kegiatan pendampingan yang telah dilakukan tim PPMT adalah memfasilitasi untuk pengurusan legalitas usaha yang telah diajukan ke KPP Pratama untuk pengurusan perpajakan yang merupakan syarat untuk pengurusan legalitas dan mahasiswa mengajukan permohonan NIB ke web OSS yang merupakan sistem perizinan dalam berusaha. Mahasiswa juga mendesain kemasan produk grubi skala oleh-oleh, merancang software sederhana untuk pembukuan usaha, dan mengolah limbah kulit ubi menjadi pupuk. “Pupuk tersebut bisa digunakan untuk tanaman ubi agar tumbuh subur,” katanya.

Muhaimin sebagai pemilik UMKM Berkah menyatakan bahwa dengan adanya Tim PPMT Unimma usaha yang dia lakukan menjadi lebih terbantu dengan beberapa permasalahan yang belum terselesaikan dengan baik. Diharapkan kegiatan itu tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat dilanjutkan oleh kelompok-kelompok PPMT yang lain. “Agar usaha yang telah dirintis dapat dikembangkan lebih baik lagi,” harapnya.

Eko Priyono