blank
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Magelang, Yis Romadhon paparkan materi di hadapan peserta rapat koordinasi dengan Kader Kesehatan se-Kota Magelang, (Dok Dinkes)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kota Magelang kini menyandang status kondisi luar biasa (KLB) demam berdarah (DB). Dinas Kesehatan menetapkan hal itu  setelah muncul penyakit DB yang mengakibatkan penderita meninggal dunia.

Kepala Dinkes Kota Magelang, Intan Suryahati mengatakan, tahun 2021 terdapat 23 kasus demam berdarah. Satu penderita di antaranya meninggal dunia, sehingga status Kota Tidar naik menjadi KLB

‘’Wilayah yang masuk KLB itu wilayah yang semula  belum ada kasus kematian. Namun setelah ada yang meninggal maka wilayah itu dinyatakan KLB,’’ ujarnya pada rapat koordinasi dengan Kader Kesehatan se-Kota Magelang di Pendapa Pengabdian.

Dia menerangkan, DBD adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dangue. Biasanya memiliki ciri-ciri seperti demam tinggi, bintik-bintik merah dikulit, hingga kejang-kejang. Hal itu dapat menumbulkan shock dan kematian.

Penyebab dari DBD, lanjutnya adalah virus aedes aegypti yang ada pada nyamuk. Nyamuk yang biasanya menggigit manusia adalah nyamuk yang sudah berusia dewasa, dan nyamuk yang menyebabkan DBD ukurannya cenderung lebih kecil dari pada ukuran nyamuk biasanya.

‘’Nyamuk aedes aegypti ini lebih suka menghisap darah manusia, dan itu biasanya nyamuk betina. Darah manusia digunakan untuk mengembangbiakkan telurnya. Biasanya membutuhkan waktu 4 hari hingga menetas, dan nyamuk masih dapat menghisap darah berulang kali. Namun, nyamuk jantan lebih suka menghisap sari-sari tumbuhan,’’ tuturnya beberapa hari lalu.

Terkait rapat koordinasi ini, Intan menuturkan, tujuannya untuk menumbuhkan semangat para kader agar sadar dan turut menjaga kesehatan di Kota Magelang.

Menurutnya, fogging tidak efektif untuk pemberantasan nyamuk. Cara yg paling efektif adalah pembersihan sarang nyamuknya langsung.

‘’Karena nyamuk yang sudah difogging tidak mati,  hanya lemas kemudian hidup kembali dan menjadi resistance. Angka bebas jentik Kota Magelang sudah mencapai 90%, namun masih ada 10% yang berpotensi untuk menjadi nyamuk dewasa dan menggigit,’’ terangnya.

Di hadapan kader kesehatan, Wali Kota Magelang  Muchamad Nur Aziz menegaskan, Dinas Kesehatan, Puskesmas dan masyarakat harus turut menjaga Kota Magelang dari penyakit DBD.

Sebab, di bulan Desember dan Januari 2022 adalah bulan yang rawan peningkatan kasus DBD di Kota Magelang.

‘’Kasus DBD di bulan Desember hingga Januari 2022 akan sangat diperhatikan, karena musim hujan banyak nyamuk yg berkembang biak,’’ tandasnya.

 

Penulis  : Prokompim/Pemkotmgl

Editor  : Doddy Ardjono