JEPARA (SUARABARU.ID) –Memulai dan mempertahankan usaha Sule Barokah bukan hal yang mudah bagi Zainal Arifin. Laki-laki yang akrab dengan sebutan ustad Arifin ini memulai UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) susu kedelai miliknya lebih dari sepuluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 2011.
Ustad Arifin adalah seorang santri dari pesantren Bale Kambang Jepara. Berada di lingkungan pesantren sejak kecil membuat ustad Arifin akrab dengan kemandirian. Di pesantren ia sering membuat minuman untuk dihidangkan kepada kyai-kyai maupun santri-santri lain yang ada disana. Setelah lulus dari pesantren ia kembali ke kampung kelahirannya yaitu desa Kecapi, Kec tahunan Kab. Jepara.
Tidak lama setelah itu, ia diminta datang lagi oleh kyainya dan menawarkan sebuah pekerjaan. “Waktu itu saya diundang kembali kepesantren dan ditawari sebuah pekerjaan oleh kyai saya untuk jualan air. Ternyata yang dimaksud susu kedelai,” ujar Ustad Arifin. Ia bersama 6 rekan lainnya dibawah komando kyainya membuat perkumpulan yang dinamai Sule Barokah yang tersebar di kota Jepara.
Jatuh bangun memulai usaha ini dirasakan ustad Arifin saat awal-awal berdiri, yaitu keterbatasan modal, keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan pembuatan susu kedelai. Apalagi produk susu kedelai terbilang belum familiar ditengah masyarakat kala itu.
Tiga hambatan utama tersebut berusaha diminimalisis dengan cara meminjam uang untuk modal, mengikuti pelatihan pembuatan susu kedelai yang diadakan oleh pihak pesantren, dan mengenalkan susu kedelai sedikit demi-sedikit kepada masyarakat.
Tentu ini tdak mudah. Akibatnya satu persatu anggota Sule Barokah memilih berhenti. Saat ini yang bertahan hanya ustad Arifin saja. “Hanya saya yang bertahan menjual Sule Barokah sampai saat ini. Tentunya berkat doa dari kyai saya, mengingat wejangan beliau bahwa bagaimanapun santri harus bekerja,” ujar Ustad Arifin.
Pada tahun 2016 Sule Barokah mendapat kesempatan untuk mengisi stand saat kunjungan Gubernur Jawa Tengah di desa Kecapi. Selain itu, terdapat juga kunjungan dari dinas ketahanan pangan. “Dari sinilah Sule Barokah mulai dikenal oleh pasar yang lebih luas dan mendapat bantuan berupa alat-alat produksi yang lebih memadai,” ujarnya.
Tim KKN Perkuat Branding dan Marketing
Selasa, 3 Agustus 2021 sebanyak 96 Tim KKN, resmi diterjunkan oleh Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Dr. H. Sa’dullah Asaidi, M.Ag. Ada 5 mahasiswa tergabung dalam KKN tim 52 yang ditugaskan untuk mengabdi di desa Kecapi.
Kelompok 52 terdiri dari Erika Ayu Amelia (Ketua), Eka Julihany Praptiwi (Sekretaris), Lina Ekha Mulyana (Bendahara), Dimas Ihtiyar Darmawan (Anggota 1), Abdul Rozikin (Anggota 2) dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bp. H. Miswan Ansori, S.E., M.B.A. Program ini yang sekaligus mempertemukan Erika dkk untuk bermitra dengan ustad Arifin.
KKN Tim 52 mengabdi selama 40 hari dan berinisiatif menjalin kerjasama dengan UMKM Sule Barokah dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi mitra. Akhirnya setelah dilakukan diskusi, terciptalah program kerja Pendamingan Mutu Produk, Branding, dan Marketing pada UMKM Sule Barokah di Desa Kecapi.
Pendampingan mutu produk di realisasikan dalam membantu mengurus izin produksi pangan ke Dinas Kesehatan agar mutu produk tetap terjaga. Selain itu inovasi terhadap produk susu kedelai dengan memanfaatkan limbah produksi menjadi olahan pangan bernilai ekonomis. “Adapun olahannya berupa abon kedelai, nugget kedelai, dan es krim kedelai,” ujar ErikaAyu Amelia
Dalam melakukan pendampingan branding dan marketing KKN tim 52 membantu membuatkan logo produk, label, dan packaging. Susu barokah yang awalnya memiliki kemasaan yang terbilang sederhana menggunakan plstik polos, diperbarui menjadi 2 kemasan yaitu plastik tebal bersablon dan botol menggunakan stiker label produk. Dalam memaksimalkan pendampingan KKN tim 52 juga melakukan pelatihan branding dan packaging dengan narasumber H. Miswan Ansori, S.E., M.B.A.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Unisnu karena telah mengirimkan mahasiswanya untuk bermitra dengan saya dan membantu banyak. Awalnya saya tidak faham tentang branding, marketing. Sekarang sedikit banyak jadi tahu,” ujar Ustad Arifin. Dari pelatihan tersebut harapannya mampu menambah pengetahuan mitra dalam mengembangkan usaha Sule Barokah, tambahnya.
Alvaros