MAGELANG- Minat masyarakat mengikuti program peningkatan ketrampilan di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Kota Magelang tergolong tinggi. Karena peminatnya banyak, maka BLK harus melakukan seleksi pendaftar yang ingin mengikuti program tersebut.
Kepala BLK Kota Magelang, Suparto menerangkan, program pelatihan yang paling banyak peminatnya antara lain tata boga, tata rias, menjahit dan montir sepeda motor.
‘’Setiap paket pelatihan kami buka kuota 16 orang pendaftar, tapi peminatnya bisa sekitar 30-50 orang. Maka kami harus seleksi dulu,’’ kata Suparto, beberapa hari lalu di kantornya.
Melalui seleksi diketahui latar belakang pendidikan, motivasi mengikuti pelatihan dan yang paling penting adalah keseriusan mereka untuk mengembangkan keterampilan. Jika pendaftar tidak lolos pada seleksi pertama, maka bisa mendaftar lagi pada seleksi paket selanjutnya.
‘’Kami lakukan seleksi dengan wawancara dan diprioritaskan bagi mereka yang benar-benar serius, dan punya motivasi tinggi untuk ikut pelatihan,’’ tegasnya.
BLK Kota Magelang memiliki sedikitnya enam paket pelatihan peningkatan keterampilan. Yakni menjahit, montir sepeda motor, tata rias, tata boga, komputer dan bahasa asing. Paket pelatihan ada yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Magelang.
Pelatihan terbuka untuk masyarakat tidak terbatas warga Kota Magelang, tetapi juga dari luar daerah seperti Kabupaten Magelang dan Temanggung.
Selama 20 hari, lanjut Suparto, peserta akan mendapatkan materi sesuai bidang yang dipilih. Materi disampaikan oleh para pakar, baik secara teori maupun praktek langsung.
Menurutnya, program pelatihan ini merupakan upaya Pemkot Magelang untuk menekan angka pengangguran. Diharapkan keterampilan peserta meningkat, sehingga ke depan memiliki daya saing tinggi saat memasuki dunia kerja, atau bisa mengembangkan usaha sendiri sesuai bidang masing-masing.
Afiatul Rohmah (22) salah satu peserta pelatihan tata rias, mengaku senang bisa ikut program pelatihan yang diadakan oleh BLK Kota Magelang. Dia mendapatkan materi tentang tata rias langsung dari pakarnya dan langsung dipraktekkan.
‘’Saya awalnya tidak suka merias wajah, tapi melihat peluang bisnis make-up saat ini menggiurkan jadi saya ingin belajar, syukur-syukur ke depan bisa buka usaha tata rias,’’ tutur wanita asal Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang ini.
Nurul peserta pelatihan tata boga asal Kampung Karang Lor, Kota Magelang mengaku ingin terus belajar memasak. Di BLK dirinya mendapat pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah diperoleh.
Misalnya penggunaan bahan-bahan makanan berkualitas, teknik mengolah bahan makanan dan sebagainya. ‘’Para peserta diajari langsung cara bikin kue nastar, cake roll, ayam kremes dan sebagainya. Kami jadi tahu apa dan bagaimana cara yang benar, terus terang ini sangat bermanfaat dan bisa langsung dipraktikkan langsung,’’ ucap Nurul yang sudah merintis usaha catering di rumahnya itu.
Kepala Disnaker Kota Magelang, Gunadi Wirawan menambahkan, program pelatihan ini merupakan upaya Pemkot Magelang menekan angka pengangguran. Ini sesuai slogan Kota Magelang sebagai Kota Jasa di mana peluang atau pasar tenaga kerja terbuka luas bagi masyarakat.
Menurutnya, penganggur atau pencari kerja (pencaker) rata-rata disebabkan oleh rendahnya ketrampilan mereka. ‘’Tugas pemerintah membantu mengasah keterampilan melalui pelatihan-pelatihan,’’ ungkapnya.
Untuk program pelatihan tertentu, peserta akan mengikuti uji kompetensi dan mendapat sertifikat BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) . Sertifikat ini bisa digunakan peserta ketika melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan besar. (hms)
Editor : Doddy Ardjono