SURAKARTA (SUARABARU.ID) -Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Solo memperluas pengembangan tanaman bawang putih varietas tawangmangu baru. Penggalakan produksi bawang putih lokal merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi dengan meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor.
“Perluasan pengembangan Bawang Putih Varietas Tawangmangu Baru dilakukan di lahan demonstration plot (demplot) di wilayah Boyolali,” kata Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo pada panen perdana pengembangan bawang putih varietas tawangmangu baru, di Demplot seluas 1.200 m2 di Desa Senden Kecamatan Selo, Boyolali, Senin (19/4).
Pada acara dihadiri Bupati Boyolali M Said Hidayat itu, Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo berharap, bawang putih local ini bisa mematahkan anggapan kalah kualitas dari bawang impor.
Bekerja sama dengan kelompok tani Argo Ayuningtani Desa Senden diharapkan dapat menjadi penyemangat generasi milenial untuk menekuni dunia pertanian. Sehingga , sekaligus sebagai jawaban atas tantangan pertanian akan minimnya generasi muda petani.
Hasil pengamatan di Iahan demplot Senden, kondisi varietas tawangmangu Baru menunjukkan perkembangan yang jauh lebih baik.
Tanaman memiliki struktur batang lebih besar dan kokoh, keseragaman tumbuh yang merata dan ukuran umbi yang lebih besar.
Umbinya memiliki dimensi mendekati bawang putih cutting impor dengan citarasa lokal sehingga diharapkan dapat masuk ke pasar dengan mudah.
Hal ini mengingat konsumen dalam negeri telah terbiasa dengan bawang putih impor yang memiliki dimensi umbi besar meskipun rasa tidak sepedas bawang putih lokal.
“KPw BI Solo telah melakukan pengembangan tanaman bawang putih varietas Tawangmangu Baru di Desa Pancot, Kalisoro, Tawangmangu, sejak empat tahun silam. Panenan hasil demplot di Senden, Selo Boyolali mencapai 21, 8 ton / hectare “, terangnya.
Bagus Adji