SEMARANG (SUARABARU.ID) – “Kita harus banyak mencontoh para tokoh besar bangsa ini bagaimana mereka berdakwah dengan ahlaq serta keteladanannya dan mereka membuktikan hal itu bukan sekedar ibarat kaleng atau kata-kata”.
Demikian ungkap Adian Husaini saat membedah metode dakwah di era revolusi industri 4.0. yang diselenggarakan Unissula (13/2).
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa dalam berdakwah butuh kearifan dan betul betul bilhikmah.
“Hebatnya pendiri bangsa ini, mereka dapat mendebat lawan maupun kawan secara tajam tanpa kehilangan esensi dan dapat mencapai tujuan dengan efektif.”
“Itulah pentingnya bilhikmah yaitu bukan hanya dengan ilmu, tapi ilmunya terferifikasi, dengan kebijaksanaan, dapat membimbing kita ke arah yang benar dan efektif sekali”, ungkap Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia tersebut.
Menurut Adian, banyak tokoh Indonesia yang luar biasa dalam berdakwah misalnya saja Natsir yang ketokohannya diakui dunia internasional.
“Mereka tidak hanya mewariskan aset harta untuk perjuangan lebih dari itu merka meninggalkan asset intelektual, bagaimana seorang pendakwah juga pemikiran, penulis ulama juga cendekiawan”.
“Demikian juga mereka mewariskan aset keteladanan. Tokoh besar sekaliber Natsir sangat mengagumkan bahkan saat menerima telpon yang salah sambung. Itulah kwalitas pendakwah jaman dulu yang harus kita teladani,” ungkapnya.
mm