SEMARANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi pihak-pihak yang memiliki kepedulian, untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Salah satunya adalah Yayasan Setara dan Plan Internasional Indonesia.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, saat membuka acara Start Up Workshop Project B-Ready, yang dilakukan secara daring, Kamis (28/1/2021), dan diinisiasi Yayasan Setara dan Plan Internasional Indonesia.
Pria yang akrab disapa Hendi ini menuturkan, jika yang dilakukan Yayasan Setara dan Plan Internasional Indonesia ini berbeda, karena bantuan yang diberikan tidak hanya berbentuk materi, namun juga workshop yang memberikan edukasi ke warga, terkait mitigasi bencana.
BACA JUGA : Hujan Lebat Akibatkan Tanah Longsor Tutupi Pekarangan Rumah Samsuri
”Yang dilakukan Plan Internasional Indonesia dan Yayasan Setara ini tidak hanya memberi bantuan. Tetapi sebelum memberi bantuan, mereka juga memberi edukasi, sehingga warga tambah pintar dan memiliki wawasan. Dan di kemudian hari tidak terjadi hal yang sama,” katanya.
Dia juga mengapresiasi kontribusi Yayasan Setara, sebagai salah satu wujud bergerak bersama dalam membangun Kota Semarang. Hal itu dinilai sebagai bagian dari konsep Bergerak Bersama, dan merupakan perwujudan dari gotong royong.
Hendi pun bercerita, jika dalam menghadapi bencana, Pemkot Semarang telah memetakan wilayah-wilayah yang sering dilanda bencana. Contohnya, seperti wilayah bawah yang sering banjir saat musim hujan, sedangkan wilayah atas sering mengalami tanah longsor.
Sedangkan jika terjadi musim kemarau, terdapat dua kelurahan yang sering mengalami kesulitan air, yaitu Kelurahan Deliksari dan Kelurahan Rowosari. Setidaknya terdapat lima kelurahan di Kota Semarang yang sering dilaporkan tertimpa bencana.
BACA JUGA : Koperasi Pegawai Negeri Marsudi Ajining Sariro Kelola Aset Rp 12 Miliar
”Bandarharjo, Tanjungmas, Panggung Lor, Kuningan dan Panggung Kidul yang sering terjadi bencana. Namun dari kelima kelurahan itu, yang sampai saat ini masih sering mendapat laporan dari warga yaitu, Bandarharjo dan Tanjung Mas. Tetapi untuk kelurahan Bandarharjo sudah mulai berkurang,” terangnya.
Lebih jauh Hendi berharap, dengan adanya pemetaan bencana dan seluruh pihak ikut bergerak bersama untuk nyengkuyung, maka Kota Semarang akan semakin nyaman, karena terhindar dari bencana.
”Kita selalu mencoba melakukan kegiatan yang membuat solusi-solusi terhadap persoalan itu. Maka kalau kita sudah tahu persoalannya, Insya Allah bersama-sama kita akan buat wilayah Semarang itu sebagai wilayah yang semakin nyaman,” pungkas Hendi.
Heri Priyono-Riyan