blank
Seorang pengunjung Pasar Wisata Minggu Wonosobo nampak sedang memilih topi yang akan dibelinya. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Paguyuban Pedagang Mingguan Alun-Alun Wonosobo (PPMAW) untuk kali pertama mulai berjualan di Jl Soekarno Hatta atau Depan Gedung DPRD, Minggu (3/1), mulai pukul 05.00 WIB hingga jam 11.00 WIB.

Sedang Jl Tirto Aji atau sepanjang jalan depan Kantor PDAM Tirta Aji hingga jalan pojok samping Hotel Kresna, masing tampak kosong. Hanya beberapa pedagang makanan kecil yang terlihat mangkal di tempat tersebut.

Karena masih dalam pandemi global Covid-19, semua PKL dan pengunjung, menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Wajib pakai masker, cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, diukur suhu tubuh dengan thermogun dan ada jaga jarak antar PKL.

Sejak pagi, PKL sudah menata dagangannya dengan rapi. Guna menjaga kebersihan lokasi, semua lapak dagangan wajib menyiapkan tempat sampah. Jam 11.00 WIB siang Jl Soekarno Hatta juga sudah bersih dari PKL.

Gelaran bertajuk “Pasar Wisata Minggu” itu dipantau langsung Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperkop UKM) Wonosobo Agung Prabowo dan Pembina PPMAW Idham Cholid.

Tampak ikut memantau pula, Koordinator PPMAW Saad Priyono dan aktifis Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) Tofa Ahmad. Arus lalu lintas dikendalikan personil Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Disperkimhub) setempat.

Dasar Aturan

blank
Kali pertama anggota PPMAW menggelar dagangan di Jl Soekarno Hatta Minggu pagi, mulai pukul 05.00 WIB hingga jam 11.00 WIB. Foto : SB/Muharno Zarka

Kabid Perdagangan Disperkop UKM Wonosobo, Agung Prabowo mengungkapkan, berdasarkan Perbup No : 3 tahun 2009 Bab V Pasal 7, PKL dapat berjualan di Alun-Alun hanya pada hari Minggu dan/atau hari libur nasional.

“Namun Perbup tersebut dirubah melalui Perbup No : 3 tahun 2018 yang menyatakan setiap orang dilarang melakukan kegiatan di kawasan Alun-Alun. Kawasan tersebut tidak diperuntukkan bagi PKL untuk menggelar dagangan,” jelasnya.

Sejak Alun-Alun ditutup untuk jualan PKL pada hari Minggu dan hari libur nasional, maka PKL mingguan tidak berjulalan lagi di tempat tersebut. Pernah diberi tempat di jalan Pramuka atau depan Lembaga Pemasyarakatan (LP) tapi kondisinya sepi.

Pembina PPMAW, Idham Cholid, mengatakan guna mengakomodir kebutuhan lokasi berjualan PKL, Pemkab Wonosobo, memberikan tempat sementara di Jl Tirto Aji dan Jl Soekarno Hatta untuk berjualan pada setiap hari Minggu pagi hingga siang.

“Sebenarnya PKL ini perlu diberdayakan. Tidak boleh dianggap sebagai musuh pemerintah. Mereka prinsipnya mau ditata dan diperdayakan kok. Malah berpotensi dikembangkan menjadi Pasar Wisata Minggu. Kan tinggal bagaimana political will pemerintah memberdayakan PKL,” tegasnya.

Koordinator PPMAW Saad Priyono, melaporkan dari 240 anggota PPMAW, yang sudah menggelar dagangan sekitar 200 pedagang atau 60-70 persen PKL. Omzet semua pedagang dari gelaran pertama sudah mencapai Rp 40 juta lebih dalam sepagi.

Muharno Zarka