GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Peristiwa kebakaran terjadi di wilayah hukum Polsek Brati. Insiden tersebut terjadi di rumah milik Suparti (76), di Dusun Santren Pulorejo, Desa Karangsari, Brati, Grobogan, Jumat petang (6/11/2020).
Dari informasi yang diperoleh, peristiwa ini diketahui kali pertama oleh tetangganya, Suparjo (67), berjalan dari masjid menuju ke rumahnya. Saat melewati rumah korban, Suparjo melihat adanya kobaran api dari atap rumah milik Suparti. Melihat hal itu, Suparjo memberitahukan kepada warga lainnya.
Teriakan Suparjo membuat warga langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka bergotong royong untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Kejadian ini dilaporkan perangkat dusun ke Mapolsek Brati dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Grobogan. Mendapatkan informasi dari masyarakat, petugas dari kepolisian mendatangi TKP. Begitu juga armada pemadam kebakaran, yang langsung melakukan pemadaman api dibantu dengan warga.
Dalam waktu singkat, api yang membakar rumah berbentuk joglo ini padam. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun rumah berbahan kayu dengan ukuran panjang 12 x 10 meter dengan tiang berbahan kayu jati berukuran 14 x 14 centimeter ini, ludes terbakar. Kerugian material yang dialami korban akibat insiden ini ditaksir mencapai Rp 40 juta.
Usai dipadamkan, petugas dari unit Reskrim Polsek Brati langsung melakukan olah TKP. Dari pemeriksaan tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa potongan kabel listrik milik korban bekas konsleting dengan panjang 4 meter.
“Saat kejadian, pemilik rumah sedang shalat maghrib di masjid. Kesimpulan sementara berdasarkan keterangan saksi-saksi dan olah TKP, diduga api berasal dari arus pendek listrik atau konsleting listrik,” terang Kapolsek Brati, Iptu Zainal Abidin.
Sementara itu, Camat Brati, Joko Supriyanto saat dikonfirmasi Sabtu pagi tadi membenarkan adanya insiden kebakaran tersebut. Adanya peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati sebelum bepergian ke luar rumah.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati. Jaringan kabel listrik di dalam rumah agar dirapikan. Dalam pemasangan kabel diharapkan menggunakan kabel atau material SNI. Tidak memasang colokan listrik yang bertumpuk-tumpuk. Anak-anak agar hati-hati, supaya tidak main korek api atau kembang api sembarangan.”
“Jangan menaruh obat nyamuk bakar atau lilin yang menyala di tempat yang mudah terbakar. Kalau meninggalkan rumah pastikan kompor sudah mati. Untuk warga yang membuat bediang agar ditunggui sampai apinya padam,” imbau Joko.
Hana Eswe