JEPARA (SUARABARU.ID ) – Mengejutkan mendapatkan informasi droping air yang dilakukan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Jepara Senin (26/10-2020).
Salah satu desa yang hari ini meminta droping air adalah Desa Kemujan Kecamatan Karimunjawa. Desa lain yang hari ini meminta dropimh air bersih adalah Plajan, dan Blimbingrejo.
Kemujan adalah desa kedua terbesar di Kecamatan Karimunjawa setelah Desa Karimujawa dengan penduduk 3.018 jiwa. Droping air dilakukan untuk mengisi 4 tandon air yang ada di desa Kemujan masing-masing dengan kapasitas 1000 liter untuk mencukupi kebutuhan air minum dan memasak.
Camat Karimunjawa, Nur Soleh yang dihubungi oleh SUARABARU.ID sore ini membenarkan bahwa salah satu wilayahnya telah ada yang meminta droping air.
“Sebenarnya sejak tahun 2019, desa Kemujan telah meminta bantuan air bersih jika puncak musim kemarau tiba,” ujar Nur Soleh.
Wilayah Tanpa Cadangan Air
Karimunjawa adalah salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terkait dengan air bersih, jika dilakukan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan serampangan.
Sebab berdasarkan catatan SUARABARU.ID, karena daerah ini terpisah dari pulau Jawa Karimunjawa dan 26 pulau lainnya memiliki daerah tangkapan air yang kecil dan keterbatasan sumber air tawar. Oleh sebab itu kelestarian air Karimunjawa sangat rentan terhadap perubahan lingkungan karena perlakuan manusia terhadap alam.
Kepulauan Karimunjawa adalah salah saatu pulau di Indonesia yang tidak mempunyai Cekungan Air Tanah (CAT). Dalam Peraturan Daerah No 2 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jepara, CAT Karimunjawa juga tidak dicantumkan sebagai kawasan lindung geologi.
Padahal CAT mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjaga keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air dalam jangka panjang.
Hadepe – ua