blank
Wali Kota Sigit Widyonindito secara simbolis menyerahkan peralatan kepada perwakilan tenaga kerja, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Pemkot Magelang menggelar program padat karya serentak di 17 kelurahan. Tahun ini, ada dua program yang dikolaborasi yakni Padat Karya NonBahan yang diinisiasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), dan Padat Karya Program Pemulihan Ekonomi dari Dinas Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

Kegiatan itu secara simbolis dibuka Wali Kota Sigit Widyonindito di Aula Kampung Tulung, Kelurahan Magelang, Kecamatan Magelang Tengah, Senin (26/10). Acara itu  dihadiri sejumlah pejabat terkait dan perwakilan tenaga kerja padat karya.

Kepala Disnaker Gunadi Wirawan menjelaskan, tujuan padat karya antara lain menyediakan lapangan kerja sementara , dan mendayagunakan tenaga kerja penganggur atau setengah penganggur dari keluarga yang terdampak Covid-19 di Kota Magelang.

‘’Pekerja adalah warga setempat yang telah ditentukan berdasarkan hasil musyawarah dengan pihak kelurahan, serta 8 titik lokasi padat karya program pemulihan ekonomi yang telah disurvei oleh DPUPR,’’ tuturnya.

Menurutnya, program ini menjadi tambahan pendapatan bagi masyarakat atau tenaga kerja melalui upah pekerja, serta untuk mendukung program pemulihan ekonomi bagi masyarakat Kota Magelang.

Selain itu, untuk mendukung program Pemkot Magelang mengurangi kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT).

Padat karya dilaksanakan serentak di 17 kelurahan dan 8 titik lokasi yang sudah ditentukan. Untuk padat karya non bahan, antara lain mengerjakan pembersihan walet/lumpur, saluran-saluran/gorong-gorong, pembersihan sungai, termasuk pembersihan lokasi tanah longsor.

Sedang padat karya program pemulihan ekonomi, di antaranya membangun saluran Kali Kota Segmen 1 di Pintu Air Kedungasari-sisi utara Masjid Agung, segmen 2 di sisi selatan Bank Jateng-Jalan Pajajaran, segmen 3 di Jalan Pajajaran-sisi selatan Aspol Jagoan dan lainnya.

‘’Kegiatan padat karya nonbahan yang dilaksanakan oleh Disnaker menyerap tenaga kerja sebanyak 544 orang, dengan total upah sebesar  Rp 451.350.000. Dengan rincian mandor 2 orang per kelurahan masing-masing Rp 60.000 dan pekerja 30 orang per kelurahan masing-masing Rp 55.000,’’ ujar Gunadi.

Belanja material seluruhnya Rp 154.635.000, dan belanja perlengkapan dan peralatan sebesar Rp. 119.706.000  untuk 17 lokasi kegiatan padat karya. Sedang kegiatan padat yang dilaksanakan  DPUPR menyerap tenaga kerja sebanyak 220 orang dengan total upah sebesar Rp179.304.000.

Wali Kota Sigit Widyonindito mengemukakan, di tengah pandemi ini program padat karya makin dirasa penting, sebab  banyak di antara warga Kota Magelang yang kehilangan pekerjaan, atau terhenti usahanya karena perekonomian yang secara global memang tengah melambat.

‘’Saya berharap dengan kegiatan ini selama 15 hari serentak di 17 kelurahan dengan melibatkan lebih dari 500 pekerja, dapat membantu pemulihan ekonomi masyarakat khususnya bagi yang terdampak pandemi Covid-19 dan mempercepat gerak roda perekonomian daerah,’’ harapnya.

Sigit menambahkan, padat karya sejatinya bukan sekadar memberikan pekerjaan sementara, namun juga kesempatan untuk mengasah dan melatih keterampilan warga yang beluim berkesempatan memiliki pekerjaan tetap.

‘’Di lain pihak, kegiatan ini adalah upaya memelihara sarana dan pra sarana infrastruktur serta lingkungan untuk menunjang kegiatan masyarakat,’’ tuturnya.

Tahun ini pekerjaan difokuskan untuk membersihkan saluran air, sungai dan gorong-gorong. Hasil pekerjaan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat, terutama untuk mengantisipasi musim penghujan.

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono