SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wilujeng, mendorong segera dilaksanakannya pembelajaran di sekolah, agar anak-anak bisa kembali berinteraksi langsung dengan para guru dan teman-teman mereka.
Hal itu diharapkan dia, setelah selama beberapa bulan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh, guna meminimalkan risiko penularan covid-19.
”Biar saya di-bully, tidak apa-apa. Anak-anak butuh pembelajaran tatap muka. Siswa butuh bercanda dengan teman-temannya. Hal itu merupakan salah satu upaya menyiapkan siswa untuk menjadi manusia sosial yang baik,” kata Agustina, saat penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar di Semarang, Senin (31/8/2020).
BACA JUGA : Kemnaker Percepat Penyaluran Bantuan Subsidi Upah Tahap Kedua
Dia menambahkan, kegiatan belajar mengajar bisa kembali dilaksanakan di sekolah, dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan covid-19. Dalam hal ini, dia menyatakan, para guru punya tugas tambahan untuk memastikan protokol kesehatan dijalankan dalam kegiatan belajar mengajar.
Agustina juga menyebutkan, Komisi X DPR akan membahas perihal pelaksanaan pembelajaran di sekolah dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Menurut dia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengizinkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang berada dalam zona hijau, dalam peta risiko penularan covid-19, dengan syarat protokol kesehatan diterapkan dalam pelaksanaannya.
Kurang Mampu
Sementara itu, sebanyak 15.872 siswa yang terdiri dari 10.825 siswa SD dan 5.047 siswa SMP di Kota Semarang, menerima bantuan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), yang dianggarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Wakil Ketua Komisi X DPR Agustina Wilujeng, kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, di Semarang.
Menurut Agustina, penyerahan bantuan Program Indonesia Pintar ini baru sebagian dari alokasi yang diperuntukkan bagi pelajar kurang mampu di Semarang. ”Untuk tahap pertama ini bantuan untuk 20 ribu siswa,” kata politikus PDIP ini.
Usai menerima bantuan, Wali Kota Hendrar Prihadi menyampaikan apresiasinya atas alokasi bantuan siswa melalui Program Indonesia Pintar ini. ”Kriteria siswa yang mendapatkan bantuan ini adalah dari keluarga kurang mampu dan merupakan warga Kota Semarang,” jelas dia.
Ant-Riyan