blank
Selain di wilayah Kabupaten Grobogan, mereka juga memberdayakan UMKM Bawang Goreng di Desa Jogoloyo di Kecamatan/Kabupaten Demak. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Tiga usaha mikro kecil menengah (UMKM) di dua wilayah Kabupaten Grobogan dan satu kecamatan di Kabupaten Demak diberdayakan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang tengah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN). Mereka tergabung dalam tim 210 yang memberdayakan sentra usaha kecil menengah makanan ringan peyek, bawang goreng serta produsen piyama.

Dua wilayah di Kabupaten Grobogan menjadi target dalam pemberdayaan tersebut. Yakni di Kecamatan Purwodadi dan Gubug. Sementara untuk satu UKM lainnya yakni di Kecamatan Kota, Kabupaten Demak.

Dalam pemberdayaan tersebut, tim 210 yang dikomandani Hermawan Noor ini mendapat bimbingan langsung oleh drg. Ani Setyawati, Sp.KG sebagai dosen pembimbing lapangan. Dikatakan Hermawan, tujuan ia bersama anggota tim memilih untuk memberdayakakan ketiga UMKM tersebut guna membantu para pelaku usaha agar usahanya tetap berjalan meski di tengah pandemi.

blank
Delapan mahasiswa dari UMY saat bertandang ke salah satu pelaku UMKM di Kabupaten Grobogan. Foto : hana eswe.

“Kami dari tim 210 KKN UMY mempunyai program untuk memberdayakan para pelaku UMKM, baik di wilayah Kabupaten Grobogan maupun di Kabupaten Demak. Selama satu bulan dari bulan Juli sampai Agustus 2020, kami melaksanakan tugas mengabdi kepada masyarakat melalui KKN ini.”

“Kemudian, untuk tujuan dari KKN ini yaitu mengembangkan UKM berbasis online dengan target pengembangan UMKM dilakukan secara digital marketing dan bidang-bieang lainnya yang sesuai dengan kebutuhan UMKM,” jelas Hermawan, Jumat (21/8/2020).

Sebanyak delapan mahasiswa dari berbagai jurusan seperti dua mahasiswa dari Fakultas Hukum, satu mahasiswa dari Bahasa Jepang, satu mahasiswa dari Fakultas Agama dan empat mahasiswa dari FKIK. Mereka bertugas sesuai peran masing-masing di tim 210 KKN UMY serta latar belakang jurusan yang mereka tempuh saat ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Tim 210 KKN UMY, Dwi Risky Faulam Utami, menambahkan tiga UMKM yang diberdayakan ini memang belum terkenal social marketing melalui media digital. Karena itu, ia dan teman-temannya merengkuh tiga pelaku UMKM ini agar bisa mengembangkan usahanya seiring dengan perkembangan zaman.

“Kita lakukan pemberdayaan di tiga tempat. Untuk di Demak, kita masuk ke Desa Berdaya Jogoloyo, yakni UMKM Bawang Goreng. Untuk, wilayah Purwodadi kita berdayakan UKM produksi daster dan piyama. Sementara, di Gubig kita berdayakan UKM produksi peyek. Semua yang kami berdayakan itu usaha kecil dan belum kenal social marketing,” tambah mahasiswi dari Fakultas Hukum ini.

Pihaknya juga menambahkan, kegiatan KKN ini adalah bagian dari implementasi catur darma perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta secara nyata di bidang pengabdian saat masa pandemi.

Hana Eswe.