blank
Jajaran Forkompimda Wonosobo menggelar apel malam sebelum penyemprotan disinfektan massal. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Munculnya 1 kasus positif Covid-19 meninggal dunia di Wonosobo, serta tren kenaikan jumlah penderita infeksi virus corona yang kini secara akumulatif telah mencapai 117 kasus, ditanggapi serius oleh pemerintah.

Tak ingin menunggu lama, upaya pencegahan diawali dengan mengaktifkan kembali penyemprotan cairan desifektan ke sejumlah kawasan, meliputi ruas jalan ke arah Banjarnegara, ruas jalan Dieng serta titik keramaian di wilayah Kota Wonosobo.

Jajaran forum koordinasi Pimpinan Daerah, mulai Wakil Bupati Agus Subagiyo, Kapolres AKBP Fannky Ani Sugiharto, Dandim 0707, Letkol CZi Wiwid Wahyu Hidayat, Ketua DPRD Afif Nurhidayat dan Sekda One Andang Wardoyo terlihat memimpin langsung apel pasukan penyemprot lintas sektor, di halaman Pendopo Bupati setempat.

Bersama-sama, mereka meneguhkan komitmen dan menyatukan tekad untuk membawa Wonosobob kembali ke zona hijau, alias bebas dari paparan Covid-19. Sepanjang bulan Juli 2020 lalu tidak ditemukan kasus positif virus Corona.

Kapolres, AKBP Fannky Ani Sugiharto ketika menyampaikan arahan kepada pasukan desinfeksi yang terdiri dari unsur Polres, Kodim 0707, BPBD serta Satpol PP tersebut meminta agar seluruh pihak yang terlibat dalam perjuangan menangani penyebaran virus Corona mengedepankan keikhlasan.

“Tidak lagi saatnya kita semua berpikir apa yang akan diperoleh dari perjuangan ini, apalagi sekedar insentif semata. Karena lebih dari itu, ada misi kemanusiaan yang paling harus diutamakan,” tegas Kapolres.

Mengingat hal itu pula, Kapolres Wonosobo meminta setiap personel selain melakukan desinfektasi juga menyampaikan peringatan kepada warga masyarakat Wonosobo agar waspada terhadap virus Corona.

“Sampaikan gerakan 3 M ke masyarakat, agar selalu ingat untuk mengenakan masker saat beraktifitas di luar rumah, mencuci tangan dengan disiplin, serta Menjaga jarak dan tak menciptakan kerumunan,” tambahnya.

Wakil Bupati Agus Subagiyo mengaku salut dan bangga dengan kesiapan para personel untuk terjun dalam perjuangan menyelamatkan warga dari paparan Covid-19.

“Tidak peduli malam malam, dan cuaca hujan seperti ini pun semua masih siap dengan misi mulia kita, membawa Wonosobo terbebas dari penyebaran virus Corona,” ungkap Wabup.

Zona Merah

blank
Penyemprotan disinfektan massal di lakukan di jalan-jalan utama di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

Agus menegaskan pesan agar saat ini kedisiplinan terhadap protokol kesehatan ditingkatkan. Ia juga meminta agar semua pihak mengambil peran untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan Covid-19 di lingkungan masing-masing, demi menekan pertambahan kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo , dr Muhamad Riyatno juga menerangkan perihal situasi terkini perkembangan kasus Covid-19 di Wonosobo.

Menurutnya, setelah sepanjang bulan Juli tidak ada pertambahan kasus positif virus Corona, warga Wonosobo cenderung menurunkan kesadaran akan disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Padahal selama itu pula kita masih memiliki potensi dari jumlah suspek yang mencapai angka ratusan orang. Warga harus terus peduli agar virus Corona tidak terus menyebar,” terangnya.

Kekhawatiran tersebut, diakuinya, pada akhirnya terbukti dengan melonjaknya kasus positif Covid-19 di Wonosobo selama 2 pekan terakhir yang mencapai 22 penderita, dengan 1 pasien meninggal dunia.

“Dengan kondisi ini, Wonosobo kembali ke zona merah, sehingga warga harus beradaptasi dengan protokol kesehatan, yaitu 3 M plus, yaitu mendisplinkan desinfektasi diri dan lingkungan kerja, menjauhi kerumunan dan keramaian,” tuturnya.

Selain itu, dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 pula, pihaknya berharap agar warga yang berkontak dengan pasien konfirm positif untuk kooperatif saat petugas menjalankan tracing dan uji cepat RDT maupun tes PCR/swab.

Muharno Zarka-Wahyu