TEMANGGUNG (SUARABARU.ID)– Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Temanggung masih tergolong rendah, yakni 23,6 kilogram per kapita per tahun sedangkan idealnya 30,5 40 kilogram perkapita per tahunnya.
“Rendahnya tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Temanggung tersebut, salah satunya disebabkan kesadaran masyarakat kurang dan makan ikan belum menjadi budaya di masyarakat, “ kata Asisten Sekda bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Temanggung Masrik Amin Zuhdi pada acara Safari Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Desa Gesing, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung.
Masrik mengatakan, gemarikan harus terus digiatkan agar masyarakat terpenuhi kebutuhan gizinya terutama di masa pandemi Covid-19.Selain itu, kegiatan gemarikan tersebut juga akan mendorong potensi perikanan di Kabupaten Temanggung lebih menggeliat.
Menurutnya, kegiatan tersebut harus lebih ditingkatkan dan diperluas sehingga dapat membuat masyarakat menjadi sehat, tahan terhadap semua penyakit termasuk Covid -19 yang sekarang ini masih mewabah.
Selain itu, dengan budaya makan ikan juga salah satu upaya untuk menekan angka stunting ( gagal tumbuh) anak di wilayah Kabupaten Temanggung.
“Sebelumnya Pemkab Temanggung tengah berjuang menangani masalah kekerdilan ini. Untuk mengatasinya Pemkab Temanggung bersama Kementerian Perikanan dan Kelautan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jateng, serta Komisi IV DPR RI menggiatkan safari Gemarikan,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung ini.
Ia menambahkan, Kabupaten Temanggung sebagai penghasil ikan uceng, ikan lele, dan ikan nila, serta ikan hias, telah punya banyak penangkar dan pembudidaya ikan. Gerakan gemar makan ikan akan mendorong potensi perikanan di Temanggung lebih menggeliat.
Safari Gemarikan tersebut ditujukan untuk anak gagal tumbuh di enam desa/ kelurahan yang ada di dua kecamatan. Yakni, Desa Gesing, Malebo, Tlogopucang,Kecamatan Kandangan dan Desa Campursalam, Kelurahan Parakan Kauman, Bagusan, Kecamatan Parakan.
“Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat sadar akan mencerdaskan, menguatkan, dan membawa generasi ke depan akan pentingnya gizi yang tidak harus mahal,” harapnya.
Anggota Komisi IV DPR RI Panggah Susanto mengatakan, bantuan untuk masyarakat berupa produk olahan hasil perikanan seperti otak-otak bandeng, abon ikan, dan krupuk ikan tersebut diberikan, agar kebutuhan gizi masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini tetap terpenuhi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memasyarakatkan gemar makan ikan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kecerdasan. Di amping itu, dengan makan ikan khususnya untuk ibu yang tengah hamil, janin bisa tumbuh kembang dengan baik sehingga ketika anak lahir berkembang normal tidak kerdil,”katanya.
Yon