
Dari uang saku yang dihemat dengan mudik gratis, dapat digunakan untuk berbelanja dengan keluarganya, sehingga secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian di daerahnya.
“Kalau memungkinkan di kampung sudah aman dan nyaman, kemudian di Jakarta nanti masih ada pekerjaan silakan berangkat. Kalau di Jakarta masih dijanjikan pekerjaan atau belum dapat pekerjaan, saya imbau mereka mending ada di daerah dan membangun desa bareng-bareng dengan kita,” ungkapnya.
Salah seorang pemudik tujuan Banjarnegara, Kholifatul Diniyah mengaku, sudah beberapa kali ikut mudik gratis.
Tahun lalu ia ikut mudik gratis dengan bus dari TMII, sedangkan tahun ini menggunakan kereta api.
- Pangkas Pengeluaran
“Senang banget karena bisa memangkas pengeluaran, apalagi pekerja non formal seperti saya. Bisa hemat Rp 500 ribu-Rp 600 ribu. Nanti ke Jakarta ikut Balik Gratis pakai bus. Terima kasih untuk Bapak Ahmad Luthfi dan badan Penghubung Jateng karena saya bisa pulang,” ujar Dini yang bekerja sebagai asisten rumah tangga tersebut.
Senada dengan Dini, pemudik lain bernama Agus Waluyo mengaku senang karena bisa ikut mudik gratis.
Lelaki yang bekerja di panti pijat tuna netra di wilayah Jakarta Barat itu akhirnya bisa mudik ke Klaten dengan mudah dan nyaman.
“Kemarin daftar ke Kantor (penghubung). Ini bagus sekali untuk mengurangi beban kita,” ujar pria yang sudah bekerja di Jakarta selama 30 tahun itu.
Wied