PURWOKERTO (SUARABARU.ID)– Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) RI, Dr H Musta’in Ahmad SH MH mengatakan, pembimbing manasik haji harus memahami kondisi dan permasalahan riil yang dihadapi jamaah calon haji, sebelum berangkat maupun saat di Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi.
”Sertifikasi tidak hanya teori. Peserta harus benar-benar diberi pemahaman praktis, agar mereka bisa menjelaskan hal ihwal manasik haji secara lengkap kepada jamaah, termasuk kondisi riil dan problematika di Mekkah dan Madinah,” kata Musta’in, saat menjadi narasumber Sertifikasi Pembimbing Haji Profesional Angkatan IV, di Hotel Surya Yudha, Purwokerto, Banyumas, belum lama ini.
Menurut mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah itu, pembimbing haji agar mendampingi manasik jamaah sejak di Tanah Air. Disampaikan juga, menggapai haji mabrur berdampak tidak hanya pribadinya saja, tetapi juga pada keluarga, lingkungan, kehidupan berbangsa dan bernegara.
BACA JUGA: Sukses Besar Anniversary ke-5 Gantangan KPLS Berlangsung Meriah
”Karena itu, jamaah calon haji harus tahu ilmunya, dan beribadah secara fisik menemukan sisi spiritualitasnya, yaitu memperkuat nilai-nilai nasionalisme,” imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Dakwah UIN Prof KH Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Prof Dr Muskinul Fuad melaporkan, kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan ibadah haji di Indonesia.
”Program ini merupakan hasil kerja sama antara Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementerian Agama RI, Fakultas Dakwah UIN Saizu, dan Pengurus Wilayah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PW IPHI) Jateng,” ungkapnya.
BACA JUGA: Wali Kota Semarang yang Baru Agustina Wilujeng, Sejak SMA Sudah Jadi Kader Partai
Adapun jumlah pesertanya mencapai 55 orang, yang datang dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Banyumas, Cilacap, Wonosobo, Purbalingga, Kebumen, Tangerang, Lampung, dan Samarinda.
”Tujuan utama program ini, untuk menghasilkan pembimbing manasik haji yang kompeten dan profesional. Sehingga, mereka dapat memastikan pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan ajaran syariat,” ujar dia lagi.
Sementara itu, Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof Dr Ridwan berharap, sertifikasi itu dapat menjadi model bagi daerah lain, dalam menyelenggarakan pelatihan serupa.
BACA JUGA: TMMD Sengkuyung Tahap I 2025 Fokus Kegiatan Fisik dan Non Fisik
”Dengan semakin banyaknya pembimbing yang tersertifikasi, layanan bimbingan haji akan semakin profesional. Sehingga calon jamaah calon haji dapat melaksanakan ibadah dengan lebih nyaman, dan sesuai dengan tuntunan agama,” terangnya.
Di sisi lain, Wakil Sekretaris PW IPHI Jateng, Agus Fathuddin Yusuf, menghargai kerja sama UIN Saizu, IPHI Jateng dan Dirjen PHU Kementerian Agama RI. ”Kami berharap kualitas pembimbing manasik haji terus meningkat, dan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah,” harap dia.
Riyan