KUDUS (SUARABARU.ID) – Bupati dan Wakil Bupati Kudus Sam’ani Intakoris dan Bellinda Putri Sabrina Birton secara resmi dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, Kamis (20/2). Pasangan sam’ani-Bellinda akan menjadi harapan masyarakat Kudus dalam menjalankan program pro rakyat sebagaimana dijanjikan dalam visi misinya.
Namun demikian, di awal kepemimpinannya Sam’ani-Bellinda akan dihadapkan persoalan berat yang salah satunya diakibatkan oleh kebijakan efisiensi anggaran yang digulirkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran. Efisiensi anggaran tersebut memangkas anggaran transfer ke daerah yang berakibat Pemerintah Kabupaten Kudus harus bekerja keras untuk menutup anggaran yang sudah direncanakan dalam APBD 2025.
Kondisi tersebut mendapat sorotan dari Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kabupaten Kudus. Dari hasil konsolidasi yang dilakukan, PMII menilai Sam’ani-Bellinda akan mendapatkan tantangan yang cukup besar di awal pemerintahannya.
Ketua PC PMII Kudus, Medan Wijaya mengatakan kemampuan APBD Kabupaten Kudus saat ini berkisar di angka Rp 2, 08 Triliun. Dengan anggaran tersebut, Pemerintah Kabupaten Kudus di bawah kepemimpinan Sam’ani-Bellinda diharapkan bisa menjalankan program yang pro rakyat, terutama dari visi misi yang sudah disampaikan ketika pencalonan.
Tetapi dalam kenyataannya, yang langsung rakyat menerima manfaat sangat kecil. Dari postur APBD Kudus 2025, hampir separuhnya yakni anggaran tersebut yakni sebesar Rp 951,4 miliar diperuntukan bagi pelanja pegawai dan Rp 58,7 miliar lainnya unuk belanja perjalanan dinas.
”Artinya separuh lebih APBD Kudus sudah dipakai untuk belanja pegawai. Dan yang untuk pembangunan daerah serta program-program yang untuk rakyat hanya separuh lainnya,”kata Medan sebagaimana dalam press rilisnya, Kamis (20/2).
Medan melihat pos belanja daerah yang digunakan untuk pembangunan masih sangat kecil dan itu pun tersebar dalam berbagai bidang. Dia mencontohkan anggaran untuk perbaikan jalan, irigasi di tahun 2023 sangat kecil yakni hanya Rp 22,6 miliar.
”Padahal program-program tersebut yang sangat dirasakan manfaatnya oleh rakyat,”tandasnya.
Oleh karena itu, PC PMII Kudus menunggu gebrakan dari Sam’ani-Bellinda dalam menjalankan program prorakyat di tengah kebijakan efisiensi anggaran dari Pemerintah Pusat. PC PMII Kudus tak ingin efisiensi yang dilakukan pemerintah pusat justru akan menyengsarakan rakyat.
”Kami tunggu bagaimana kiprah Sam’ani-Bellinda nanti,”tandasnya.
Sementara, koordinator konsolidasi PC PMII Kudus Azka Shofwil mengatakan dengan dilantiknya Sam’ani-Bellinda, PC PMII Kudus berkomitmen untuk mengawal dan mengontrol seluruh kebijakan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Sebagaimana kritik mahasiswa terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintaha Prabowo-Gibran, PMII Kudus akan tetap kritis pada pemerintahan Sam’ani-Bellinda.
”Sebagai mahasiswa yang mempunayi tanggung jawab sebagai agen perubahan dan sesuai dengan tri komitemen PMII yakni kebenaran, kejujuran dan keadilan kami akan terus mengawal kebijakan-keijakan Pemerintahan Kabupaten Kudus,”ujarnya.
Dalam perjalanan kepemimpinan ini bila tidak sesuai dengan visi misi dan program yang pro rakyat, menurut Azka, pihaknya akan terus mengawal dan tetap kritis.
”Tidak usah menunggu 100 hari kerja, cukup satu minggu saja kami siap untuk melaksanakan aksi demonstrasi menuntut Sam’ani-Bellinda menunjukkan bukti keberpihakan kepada rakyat,”ujarnya.
Ali Bustomi