JEPARA (SUARABARU.ID)- Peluncuran buku sejarah Adipati Tjitrosomo dilaksanakan di tengah-tengah acara pamitnya Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta yang telah memasuki masa purna dalam pengabdiannya di kota ukir.
Acara yang berlangsung di Pendapa RA. Kartini Jepara Senin, (3/2/2025) ini dihadiri Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, Camat serta petinggi se-Kabupaten Jepara, perwakilan ormas dari Muhammadiyah, NU, serta keluarga besar trah Tjitrosomo yang terdiri dari keluarga Tjitrosomo Jepara, Kudus, Semarang, Juwana dan Tuban.
Ketua Tim Penulis, Hadi Priyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa buku sejarah Adipati Tjtrosomo ini menggambarkan masa pemerintahan sang Adipati yang terbentang antara tahun 1706-1857.
“Jika dihitung periode kepemimpinan Adipati Tjitrosomo I-VII saat memimpin Jepara sekitar 149 tahun”, kata pria yang akrab disapa Romo Hadi ini.
Dalam penelusuran silsilah Tjitrosomo, mantan Kabag Humas Jepara itu juga mengungkapkan bahwa Pj Bupati Jepara merupakan trah ke 8 dari Adipati Tjitrosomo VI.
“Jika ditelusurI, Pak Edy dalam tingkat kekerabatan Jawa adalah gropak sente dari Adipati Tjitrosomo VI yang pernah menjabat Bupati Tuban, Lasem, dan Jepara. Pak Edy juga bisa disebut wareng atau trah ke 6”, jelas Hadi.
Sekilas isi Buku Adipati Tjitrosomo
Buku ini dibuka dengan Awal Pengabdian Tumenggung Reksojiwo kepada Sultan Agung Hanyakrakusumo, Raja Mataram Islam terbesar mulai menjadi prajurit pilihan hingga mendapatan kepercayaan sebagai Bupati Gedong Kiwo hingga kisah mistis kedekatan keduanya dengan Ratu Laut Selatan dan keturunan Tumenggung Reksojiwa yang bernama Sutojiwo.
Inilah yang membuat di bagian komplek pendopo ini ada ruang khusus untuk Eyang Sutojiwo disamping petilasannya di Bondo.
Dalam buku setebal 220 halaman, 19 bab, 14,5 X 21 cm, kingsdruk/cts ini kemudian mengambarkan bagaimana cara para Adipati Trah Tjitosomo ini memimpin wilayahnya masing-masing, cara memimpin dan progrom-program yang telah dilakukan.
BACA JUGA: Menelusuri Komplek Makam Adipati Citrosomo: Bupati Jepara di Masa Awal
Dalam buku ini juga ada kisah Gong Senen gong misteri masa Citrosomo III dan Lomban yang mulai dikembangkan oleh Tjitrpsomo VII.
Lebih jauh Hadi menyampaikan, buku Adipati Tjitrosomo Jejak Pengabdiannya di Pesisir Timur Utara Jawa ini bukan semata-mata menuliskan masa-masa pemerintahan Adipati Tjtrosomo di Demak, Jepara, Kudus, Juana, Lasem dan Rembang, tetapi juga menuliskan kebesaran dan pengaruh Jepara pada masa mulai mitos kerajaan jawa, masa kasultanan Demak hingga Mataram dan bahkan hingga masa pra kemerdekaan.
“Dalam sejarahnya Jepara memiliki tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting dalam perjalanan panjang Nusantara, seperti Ratu Kalinyamat, Ratu Shima, RA Kartini, Drs Sosrokartono, hingga kakak beradik Dr Cipto Mangunkusumo dan Dr Gunawan Mangunkusumo yang lahir di Pecangaan”, pungkas Hadi.
Tim Penyusun Buku Adipati Tjitrosomo
Hadi Priyanto, penulis produktif yang telah melahirkan banyak buku saat ini juga mendapatkan kepercayaan sebagai Ketua Forum Penulis Jepara Literasi dan Ketua Umum Yayasan Kartini Indonesia, Pembina Yayasan Marga Langit, Pembina Gardu Baca, Pembina Yayasan Pelestari Budaya dan Sejarah Jepara, Pembina Forum Pemuda Pelestari Budaya dan Sejarah Jepara, dan terakhir ia mendirikan Rumah Literasi RA Kartini di rumahnya. Terakhir ia mendapatkan kepercayaan sebagai ketua umum Yayasan Pelsetari Ukir Jepara.
BACA JUGA: Menelusuri Komplek Makam Adipati Citrosomo: Bupati Jepara di Masa Awal
Ulil Abshor, penulis buku: Ratu Kalinyamat Prahara di Bumi Jungpara, Bedahe Bumi Kalinyamat, Sedang menyusun Kompilasi buku Jejak Jepara yang Hilang, Anggota BPD Tahunan dan Anggota PC. LTNNU Jepara.
Indria Mustika, Penulis 6 buku Ajar Tata Busana SMK, KOMPiILASI Puisi Lenggang Kata dan edior Buku Ensiklopade Toponimi Jepara, pencipta Jepara Carnival . Guru TATA Busana SMKN 2 Jepara.
Kanal Budiarto, fotografer Jepara – 2018 Juara I di Dubai Foto Ukir Lokasi Senenan, , juara Umum Cannon Foto Maraton- Karyawan RSUD RA Kartini Jepara.
Andriyani Sofyan, desain buku – Staf Diskominfo Jepara.
ua