JEPARA (SUARABARU.ID) – Turut hadir dalam dialog Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama Ketua Umum Yayasan Pelestari Ukir Jepara (Yayasan Peluk Jepara) Hadi Priyanto menyampaikan sejumlah usulan terkait pelestarian ukir Jepara yang mulai ditinggalkan kalangan muda.
Dialog yang berlangsung di Pendopo RA Kartini Jepara Selasa (4/3-2025) malam ini dihadiri pula oleh Forkopimda Jepara, mantan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Sekda Jepara Edy Sujatmiko, sejumlah Kepala OPD Pemerintah Provinsi Jateng, Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jepara, dan Camat se Kabupaten Jepara.
Dalam kesempatan tersebut Hadi menguraikan persoalan ancaman pelestarian ukir Jepara sebab tidak lagi menarik kalangan muda untuk menekuni kerajinan ini. “Seni ukir telah semakin ditinggalkan pewarisnya,” terangnya.

Karena itu Yayasan Peluk Jepara mengusulkan ada intervensi dan insentif bagi anak-anak muda agar mau belajar mengukir di SMKN 2 Jepara, khususnya program studi Kriya Kayu. “Insentif ini sebagai penghargaan bagi anak-anak muda yang bersedia melanjutkan warisan budaya leluhurnya,” terangnya. Insentif ini berupa1 set pahat untuk tiap siswa, tambahnya. Disamping itu seni ukir juga harus mulai dikenalkan ditingkat SD dan SMP, tambah Hadi
Hal lain yang diusulkan oleh Hadi Priyanto adalah dukungan Gubernur Jawa Tengah terhadap wacana menjadikan Seni Ukir sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia, melalui penetapan Unesco. “Jika dapat menjadi warisan budaya takbenda dunia, maka otomatis pemerintah pusat dan masyarakat internasional akan memberikan perhatian,” terangnya.
Yayasan Peluk Jepara juga minta dukungan terhadap penetapan Hari Ukir Nasional yang telah di deklarasikan tahun 2022. “Ini menjadi momentum agar semua fihak termasuk masyarakat terus berusaha untuk melestarikan seni ukir sebagai identitas budaya bangsa maupun sumber daya ekonomi masyarakat,” pungkasnya. Oleh sebab itu sanbgat diperlukan peta jalan pelestyarian seni ukir, tambahnya
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut baik dan sepakat seni ukir yang merupakan kekayaan budaya Jepara dan bahkan Indonesia harus dilestarikan. “Karena itu tentu kami akan memberikan dukungan,” tegasnya.
Hadepe