blank
Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi (kiri) dan Ketua PGRI Kabupaten Purworejo, Irianto Gunawan. Foto: Vashti

“Ada akselerasi kualifikasi pendidikan, bagi guru yang belum S1 segera didorong untuk menyelesaikan pendidikan, dengan bantuan dari pemerintah. Juga akselerasi sertifikasi agar guru swasta bisa segera mendapat tunjangan,” ujarnya didampingi Ketua PGRI Kabupaten Purworejo, Irianto Gunawan.

Isu Zonasi

Terkait dengan isu zonasi, Dr Muhdi mengungkapkan bahwa, kebijakan ini masih dalam tahap diskusi. Sistem zonasi yang sekarang diterapkan, menurutnya, dirasakan masih tidak menjamin keadilan bagi semua anak. Terutama bagi siswa berprestasi di daerah pinggiran.

“Banyak anak di daerah terpencil yang dirugikan oleh sistem zonasi yang berlaku. Seperti kita lihat, kebanyakan sekolah menengah, baik pertama (SMP) maupun SMA dan sederajat, berada di pusat kota,” katanya.

Penyesuaian sistem zonasi, lanjut dia, adalah dengan memberikan tanbahan ruang (jumlah) afirmasi untuk anak-anak yang berasal dari daerah terpencil atau yang memiliki prestasi tinggi.  “Untuk zonasi terdahulu, persentasenya diatur rata antara SD, SMP dan SMA. Ke depan, nampaknya semakin tinggi tingkatannya, persentase afirmasinya makin naik. Umpamanya, untuk SMP, persentase afirmasi bisa 40%, sementara untuk SMA bisa jadi 60%,” tambahnya.

Artinya, menurut Muhdi, zonasi bisa saja masih dipertahankan, tetapi rumusannya mungkin akan lebih disempurnakan. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi anak-anak di seluruh Indonesia dalam mengakses pendidikan yang bermutu.

Selain perubahan pada sistem zonasi, Dr Muhdi juga menyinggung kemungkinan dihidupkannya kembali ujian nasional (UN) pada tahun 2026. Namun, ia menekankan bahwa, UN tidak akan lagi digunakan untuk kelulusan, melainkan untuk standarisasi capaian siswa di tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

“Ujian bisa digunakan sebagai standar capaian untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bukan untuk kelulusan,” ujarnya.

Secara keseluruhan, kebijakan-kebijakan yang direncanakan pemerintah ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan akses yang lebih merata dan adil bagi seluruh siswa serta mendorong peningkatan kualitas guru melalui program akselerasi.

Vashti