WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Polsek Girimarto Polres Wonogiri, Senin (13/1/25), melaksanakan sosialisasi pencegahan bullying ke SMA Negeri 1 Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan polisi masuk ke sekolah ini, merupakan bagian dari program Police Goes to School.
Yakni program untuk ikut memberikan kegiatan pendidikan di sekolah, yang dilakukan oleh anggota Polri melalui metode sosialisasi, ceramah, seminar, dan metode lainnya.
Di SMA Negeri 1 Girimarto, polisi fokus memberikan topik tindak pencegahan bullying atau perundungan. Untuk diketahui, bullying atau perundungan, merupakan tindakan mengganggu, mengusik, atau menyakiti orang lain secara pisik atau psikis. Tindakan ini, bisa dalam bentuk kekerasan verbal, sosial atau pisik, yang dilakukan secara berulang kali dan dari waktu ke waktu.
Kapolres Wonogiri AKBP Jarot Sungkowo melalui Kasi Humas Polres Iptu Sutarto, menyatakan, sosialisasi pencegahan bullying diberikan kepada ratusan siswa di SMA Negeri 1 Girimarto, Materinya diberikan oleh Kapolsek Iptu Sutarto bersama Kanit Binmas Bripka Budi Haryanto.
Keduanya menyampaikan betapa bahayanya dampak dari bullying, serta kekerasan terhadap anak dan perempuan. Dalam menyajikan materi, para siswa diajak untuk mengenali perilaku bullying dan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak. Disertai pemberian materi mengenai langkah-langkah antisipasinya, termasuk pencegahan dan tindakan untuk menghentikannya.
Merugikan
Disebutkan, sekolah memiliki peran sangat penting dalam mencegah terjadinya tindak perundungan. Karena secara umum, kasus bullying lebih banyak terjadi di lingkungan sekolah. Disamping itu, peran orang tua murid pun juga tidak kalah penting dalam pembentukan karakter pribadi anak. Faktor keluarga ikut menentukan perkembangan anak.
Tindak perundangan harus dicegah jangan sampai terjadi. Karena dampaknya sangat merugikan bagi pihak korban. Korban menjadi menderita secara psikologis, dirinya menjadi minder, introvert dan tidak percaya diri.
Minder merupakan keadaan dimana seseorang merasa tidak percaya diri akan kemampuannya. Merasa dirinya rendah dan orang lain lebih tinggi darinya. Selalu merasa bahwa dirinya tidak mampu. Jika anak merasa minder, akan menghambat perkembangan dan psikologisnya. Prestasi belajarnya pun akan terganggu.
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, menyatakan, kegiatan ini merupakan bagian langkah Polres Wonogiri untuk menyelamatkan generasi muda. Utamanya jangan sampai ada yang menjadi korban kenakalan remaja dan bullying. Sebagai siswa harus fokus belajar, demi menggapai masa depan sesuai dengan apa yang dicita-citakan.
Berkaitan itu, Polres Wonogiri akan terus bersinergi dengan para pihak, untuk secara dini melakukan edukasi pencegahan bullying. Kegiatan ini, menjadi bagian dari upaya menyelamatkan remaja, sebagai bagian dari generasi muda penerus bangsa.(Bambang Pur)