blank
Salah satu penanganan luapan air berupa pembuatan bronjong pada bibir sungai di perumahan Dinar Semarang. Foto : Dinas PU

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang terus menegaskan komitmennya untuk menciptakan Kota Semarang menjadi kota metropolitan yang maju, layak huni, dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal tersebut di atas, salah satu fokus utama pihak Pemkot Semarang adalah pengendalian banjir, yang menjadi tantangan besar di tengah urbanisasi pesat.

Dalam kerangka 30 proyek strategis menuju 2025, pengendalian banjir menjadi pilar penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga stabilitas ekonomi kota.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang, Budi Prakosa, menjelaskan bahwa proyek pengendalian banjir dirancang secara kolaboratif oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan didukung oleh Pemerintah Pusat.

“Sebagai bagian dari National Urban Flood Resilience Project (NUFReP), kami telah merancang beberapa proyek strategis, termasuk pengendalian banjir Plamongan Hijau. Ini bukan hanya proyek teknis, tetapi juga solusi berkelanjutan untuk mengurangi risiko banjir yang kerap melanda wilayah perkotaan,” katanya, Rabu 8 Januari 2025.