blank
Para remaja yang diamankan Polres Kebumen karena hendak tawuran, menangis di hadapan orang tua mereka, Kamis 26/12.(Folto:SB/Humas Polres)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sebelas remaja yang diciduk Polres Kebumen karena hendak tawuran akhirnya menangis tersedu dan menyesali perbuatannya.

Satreskrim Polres Kebumen telah memberikan pembinaan kepada 11 remaja yang sebelumnya diamankan saat hendak melakukan tawuran.

Dalam kegiatan tersebut, para remaja didampingi oleh orang tua dan guru dari masing-masing sekolah tempat mereka belajar, Kamis (26/12)

Kapolres Kebumen AKBP Albertus Recky Robertho mengungkapkan, para remaja tersebut sangat beruntung karena berhasil dicegah sebelum aksi tawuran terjadi.

“Mereka masih duduk di bangku SMP dan SMA. Tawuran yang mereka rencanakan berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain,”ujar Kapolres Jumat (27/12).

Remaja-remaja tersebut tergabung dalam kelompok yang mereka beri nama “Gabungan Anak Liar Kebumen” atau Galak. Mereka bahkan membekali diri dengan senjata tajam untuk tawuran melawan kelompok remaja dari Kecamatan Sruweng, Kebumen.

Saat pembinaan berlangsung, para remaja menyatakan penyesalan mereka atas perbuatannya. Mereka juga bersedia membuat surat pernyataan untuk membubarkan diri dari kelompok Galak, dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.

Selain itu, pihak sekolah tempat mereka belajar juga berencana memberikan sanksi atau pembinaan tambahan.

Polres Kebumen mengimbau kepada masyarakat, khususnya orang tua dan sekolah, untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka.“Pencegahan tawuran bukan hanya tugas kepolisian, tetapi tanggung jawab bersama,”ujar AKBP Recky.

Momen mengharukan pecah sewaktu para remaja tersebut menangis di hadapan orang tua mereka. Sambil meminta maaf, belasan remaja tanggung itu mengaku menyesali tindakan mereka yang telah membuat khawatir keluarga.

Para orang tua yang hadir mengaku kecolongan karena anak-anak mereka meninggalkan rumah tanpa izin. Para orang tua itu  mengatakan, anak mereka biasanya keluar rumah pada malam hari saat orang tua tertidur.”Kami tidak menyangka anak-anak kami terlibat hal seperti ini,”ungkap salah seorang orang tua.

Polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebilah celurit, sebilah golok, tiga ikat pinggang dengan ujung cakram sepeda motor, serta batu. Barang-barang ini diduga akan digunakan untuk tawuran yang berhasil digagalkan.

Dari pengakuan salah satu remaja, rencana tawuran tersebut berawal dari saling tantang di media sosial antara kelompok Galak dengan kelompok remaja dari Kecamatan Sruweng.

Kapolres Kebumen menegaskan, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan mendalam terkait potensi adanya kelompok lain yang terlibat dalam aksi tawuran remaja di Kebumen.

Sebelumnya Polres Kebumen berhasil menggagalkan aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok remaja pada Kamis (26/12) dini hari.

Dalam kejadian tersebut, polisi mengamankan 11 remaja di salah satu rumah warga Kelurahan Selang, Kecamatan Kebumen. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang diduga akan digunakan untuk tawuran.

Komper Wardopo