blank
Dosen dan sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi USM, saat menggelar kampanye bertajuk 'Berani Bicara! Memutus Rantai Pelecehan Seksual dengan Kesadaran Kolektif', di Kelurahan Rejosari. Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Semarang (USM), belum lama ini menggelar kampanye bertajuk ‘Berani Bicara! Memutus Rantai Pelecehan Seksual dengan Kesadaran Kolektif’.

Kegiatan itu dilaksanakan di Balai RW 11, yang ada di Jalan Rejosari Gumuk A, RT 04 RW 11, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Semarang Timur. Salah satu tujuan kampanye itu, untuk meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat, dalam memutus mata rantai pelecehan seksual.

Dalam acara yang dihadiri sejumlah anggota Karang Taruna Astagina itu, tampil sebagai pembicara dosen Fakultas Psikologi USM, Kimmy Katkar SPsi MPsi, dan Arjuna Bagus, yang juga merupakan ketua panitia acara itu.

BACA JUGA: Tim PKM USM Beri Edukasi Akuntansi ke Pelaku UMKM Paguyuban Pasar Johar

Kampanye ini diselenggarakan sebagai respons, atas meningkatnya kasus pelecehan seksual di masyarakat. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa bekerja sama dengan karang taruna, memberikan edukasi dan mendorong masyarakat, agar lebih berani berbicara serta melaporkan adanya tindakan pelecehan seksual.

Pada paparannya, Kimmy Katkar menyampaikan, pelecehan seksual tidak hanya meninggalkan bekas fisik, tetapi juga dampak yang mendalam pada kesehatan mental korban. Banyak korban mengalami kecemasan, depresi, dan trauma jangka panjang.

”Hal ini sering kali membuat mereka merasa terisolasi, dan tidak percaya diri. Melalui kampanye ini, kami berharap dapat mengangkat suara para korban, dan menekankan kembali pentingnya dukungan psikologis,” kata dia.

BACA JUGA: LPPM USM-Undip Jalin Kerja Sama

Sementara itu, Arjuna menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang. Menurut dia, setiap individu berhak untuk merasa aman dan nyaman dalam setiap tindakannya.

”Kami ingin mendorong masyarakat untuk tidak takut berbicara, sehingga kasus pelecehan seksual dapat segera ditangani. Dengan kesadaran kolektif, kita bisa menciptakan perubahan,” ujarnya.

Pada kegiatan itu, juga diisi dengan sesi interaktif, seperti tanya jawab dan kuis. Para mahasiswa Ilkom juga memanfaatkan media sosial, untuk memperluas jangkauan kampanye, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima lebih banyak audiens di luar acara.

Riyan