blank
Eko B Saputro yang akrab disapa Maseko BS, sutradara dan penulis naskah produktif Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID) – Cerita rakyat “Sendang Pengilon” dalam kumpulan cerita rakyat, mitos dan legenda Jepara karya Hadi Priyanto diadaptasi oleh Eko B Saputro yang akrab disapa Maseko BS ke bentuk naskah lakon berjudul “Ngrumat”.

Cerita itu  dipersiapkan untuk mengikuti Festival Teater Berbahasa Daerah (FTBD) bagi siswa SMA dan SMK  yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah pada 3-5 Desember 2024 di Teater Arena TBJT Surakarta.

Dalam FTBD 2024 Eko B. Saputro/Maseko BS bersama Teater Amongjiwo SMK N 1 Kedung  diganjar sebagai Sutradara Terbaik, Penyaji Terbaik II, dan Aktor Terbaik bersaing dengan 20 peserta SMA/SMK lainnya dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Tengah.

Eko B Saputro dalam kesehariannya bekerja sebagai tenaga pendidik honorer guru Bahasa Indonesia di SMP Masehi Jepara. Juga mengajar ekstra seni teater, seni sastra, dan pantomim di beberapa sekolah di Kabupaten Jepara.

Disamping sebagai guru Bahasa Indonesia, ia juga  mengajar dan melatih ekstrakurikuler Teater Amongjiwo SMK N 1 Kedung sejak tahun 2015 hingga sekarang. Dan mulai di tahun 2017 hingga 2024. Anak didiknya di Teater Amongjiwo dalam setiap mengikuti lomba dan festival monolog maupun teater tingkat pelajar selalu meraih penghargaan dan masuk nominasi.

blank
Eko B Saputro yang akrab disapa Maseko BS

Deretan prestasi itu diantaranya  Penyaji Terbaik, Aktor & Aktris Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor & Aktris Pembantu Terbaik, Artistik Terbaik di Festival Teater Jepara (FESTERA), FLS2N, dan festival lainnya di Kabupaten, Provinsi, maupun tingkat Nasional. Terbaru adalah di FTPMN 2024 yang diadakan oleh UKM Sendratasik UNESA Surabaya di Gedung Sawunggaling masuk dalam nominasi kategori Penyaji Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Artistik Terbaik.

Selanjutnya, di Festival Teater Jepara (FESTERA) yang diadakan oleh komite teater DKD Kabupaten Jepara di Gedung Kesenian Jepara berhasil meraih sebagai Penyaji Terbaik I, Sutradara Terbaik, Aktor & Aktris Pembantu Terbaik. Lalu di ajang FTBD yang diadakan oleh Balai Bahasa Jawa Tengah di Teater Arena TBJT Surakarta berhasil menyabet sebagai Penyaji Terbaik II, sekaligus muncul sebagai Sutradara Terbaik.

Eko B Saputro atau Maseko BS lahir di Jepara, dan kini aktif bersama kelompok Teater Lentera Jepara menggarap beberapakali pementasan teater dan film pendek. Di rumahnya Mantingan RT 003 RW 001 Kecamatan Tahunan, Jepara, ia membuka sanggar Pondok Seni Mantingan yang biasanya digunakan untuk latihan seni teater, seni peran, diskusi naskah lakon, pantomime, dan ketoprak.

“Setiap tahunnya, kadang disibukkan dengan permintaan dari sekolah-sekolah yang membutuhkan pelatih untuk lomba-lomba seperti baca dan menulis puisi, mendongeng, pantomime, monolog, jadi kemudian saya berinisiatif untuk membuka sanggar di rumah,” tutur  Maseko BS

Menurut Maseko BS, berproses kesenian di Jepara seperti ini. “Memang paling disibukkan ketika ada event perlombaan antar sekolah. Yah, namanya perlombaan pasti pernah menang juga pernah kalah. Yang jelas, setiap kali menggarap perlu melihat materi lombanya, potensi anak didik dan perlombaan yang akan diikuti,” tuturnya demikian saat berbagi tips mempersiapkan perlombaan bidang seni.

Selain itu, juga perlunya berlatih dengan tekun dan disiplin dalam setiap penggarapan pementasan maupun perlombaan. “Bagi saya, berteater itu memang sesuatu yang tidak mudah saya jelaskan dengan kata-kata. Banyak pengalaman yang saya peroleh selama belajar seni teater, baik di bangku sekolah maupun kuliah, dan juga di sanggar-sanggar saat terlibat proses kreatif,” ungkapnya.

Selama di Yogyakarta, ia juga pernah beberapakali terlibat penggarapan pentas dengan beberapa komunitas antara Kopimoka Yogyakarta, Sanggar Suto, Komunitas Sarkem, Pondok Seni Peran Yogyakarta, Paguyuban Gojek Lesung,  Bengkel Mime Yogyakarta, Slenk, dan beberapa komunitas lainnya di Yogyakarta.

Pengalaman pentasnya pertama kali adalah ikut bermain peran dalam lakon “Tengul” sutradara Ign Karyono, M.Sn di Festival Teater Musim Panas di Gedung Societet Militer Yogyakarta.

Selain itu, sejak masuk sekolah di tahun 2000 di SMKI Yogyakarta (SMK N 1 Kasihan-Bantul) seringkali mengikuti lomba baca puisi, drama, dan teater. Dan, yang paling berkesan adalah menjadi Duta Seni Remaja Berprestasi Anti Madat di tahun 2002.

Juga pernah meraih predikat  Aktor Terbaik di Festival Drama Remaja 2003 yang diadakan Jurusan Teater ISI Yogyakarta, dan Penampil Terbaik III dalam Festival Monolog di ruang Publik tahun 2009 yang diselengggarakan oleh Federasi Teater Indonesia di Jakarta.  “Itu merupakan pengalaman yang paling berkesan bagi saya, yang kemudian mendorong saya masuk kuliah di jurusan Sastra Indonesia FBS UNY untuk belajar menulis naskah lakon,” ujar Maseko BS yang kini sudah menghasilkan puluhan naskah lakon teater, yang mana diantaranya telah dipentaskan.

Beberapa karya naskah lakon yang pernah di tulis dan dipentaskan antara lain Bhisma Mahawira (2007), Ande-Ande Lumut (2008), Villa De Amor (2009) adaptasi cerpen karya Maston, Sumini Gandrung (2009), Ontran-ontran (2015), Romantika Pulau Mandalika (2015), Rintik-rintik Berderai (masuk dalam antologi Naskah Drama “Dari Cempurung ke Sunan Panggung, 35 Lakon Karya Penulis Jawa Tengah” diterbitkan Balai Bahasa Jawa Tengah), Tong Tong Sot, Joko Tambun I : Ontran-Ontran Kalangseta, Salah Kaprah (2018).

Juga naskah  sandiwara Kemuning, Joko Tambun II: Brandal Wanajati (2019), Teluk Kang Wigati, Kompor dJeblug, Salah Kedaden, Senopati Kalinyamatan, Mak Theng (2020), Karma (menjadi pemenang sayembara naskah lakon Yayasan Gaperto), Perangkap Kawin Kontrak (masuk dalam antologi naskah lakon “Protozoa dari Mulut Egri: 11 Lakon Labolakon” diterbitkan Kalabuku : Yogyakarta), Pageblug (2021), Gladi, Jerit Malam di Kampung Kalong (masuk dalam Bayang(k)an dunia Anak dan Remaja di Panggung Teater Antologi Hasil Lokakarya Menulis Naskah Teater Anak dan Remaja di terbitkan oleh Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta tahun 2022), Telik Sandi, Dewi Sri Gading, Si Bongkeng dan Kotak Pandora, Ngrumat (2024).

“Hingga di tahun 2014, saya kembali ke Jepara, dan bergabung dengan teman-teman teater di Jepara bertukar wawasan, pengalaman dalam hal proses kreatif juga penggarapan sebuah pentas,” ungkapnya. Selain itu juga terlibat secara aktif dalam penggarapan proses kreatif dengan pelaku seni di Jepara, juga didapuk ikut serta menjadi pengurus DKD Kabupaten Jepara komite seni teater (2015-2020), dan komite seni tradisi (2020-2025).

Hadepe – Endah