blank
USM dan BRIN menjalin kesepakatan untuk melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS), di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Foto: dok/usm

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Universitas Semarang (USM) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS), di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM).

Penandatanganan dilakukan bersamaan kegiatan Simposium Praktisi dan Periset Ekonomi (Pareto) 2024, di Auditorium Sasana Widya Graha, Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo BRIN Gatot Subroto, Jakarta, Kamis-Jumat (28-29/11/2024).

Naskah PKS ditandatangani Ketua LPPM USM, Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, dan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho. Dalam simposium itu, BRIN juga mengundang dosen USM, Dr Rohmini Indah Lestari ST MM.

BACA JUGA: USM dan DP3A-P2KB Jateng Jalin Kerja Sama

Menurut Prof Mudji, pihaknya selain menghadiri simposium, juga melakukan penandatanganan kerja sama dengan BRIN. Simposiumnya sendiri diselenggarakan untuk ketiga kalinya oleh Organisasi Riset Tata Kelola, Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM).

”Forum itu merupakan wadah interaksi para pemangku kepentingan lintas institusi dan lintas disiplin ilmu, untuk merumuskan rekomendasi dan solusi berbasis riset, terhadap isu-isu pembangunan dan ekonomi,” katanya.

Sementara itu, Agus Eko Nugroho berharap, kegiatan Pareto 2024 ini menjadi langkah penting dalam memasilitasi kolaborasi antara akademisi, periset, pemerintah, dan pihak swasta, serta menjadi katalis untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.

BACA JUGA: Dosen USM Lakukan Pengabdian Internasional di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Melalui interaksi yang intensif dan kolaborasi pentahelix ini, akan memberikan rekomendasi strategis, yang mampu menjawab tantangan pembangunan ekonomi Indonesia di tahun 2025-2029.

”Terutama pencapaian swasembada pangan di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, akan menjaga stabilitas ekonomi dan keberlanjutan pembangunan ekonomi Indonesia,” tandas dia.

Riyan