SEMARANG (SUARABARU.ID)– Universitas Semarang (USM) menjalin kerja sama dengan DP3A-P2KB Provinsi Jawa Tengah, dalam upaya pencegahan Human Trafficking dan Perlindungan Anak. Kegiatan itu dilakukan di lantai 9 Menara USM, Senin (25/11/2024) lalu.
Penandatangan MoU disaksikan Wakil Rektor III USM, Dr Muhammad Junaidi SHI MH dan Ketua Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) USM Helen Intania Surayda SH MH. Dari DP3A-P2KB Jateng diwakili Budi Dayanti selaku Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak, dan Asteria Dewi sebagai Subkoordinator Perlindungan Perempuan.
Dalam keterangannya Helen Intania menjelaskan, kerja sama ini merupakan tindaklanjut dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya, antara USM dan DP3A-P2KB.
BACA JUGA: Dosen USM Lakukan Pengabdian Internasional di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur
”Melalui kerja sama ini, kita dapat saling memberikan dukungan sumber daya. Seperti penelitian dan pengabdian masyarakat, yang akan melibatkan mahasiswa dalam program magang di DP3A-P2KB. Untuk mahasiswa USM, dapat lebih siap menghadapi dunia kerja setelah mengikuti magang,” ungkapnya.
Dijelaskan juga, kerja sama itu juga bertujuan untuk memperkuat pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
”Kegiatan seperti seminar, workshop, pelatihan, serta penyusunan kebijakan bersama, akan menjadi bagian dari program kerja sama ini,” ujarnya.
BACA JUGA: UKM Fokmi USM Gelar Malam Bina Iman dan Taqwa
Sementara itu, Budi Dayanti menyatakan, selain agenda kerja sama itu, pihaknya juga melakukan seminar yang berfokus pada upaya pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), yang menjadi salah satu prioritas utama dalam kegiatan 16 Hari Antikekerasan Terhadap Perempuan.
”Kami berharap, kerja sama antara Universitas Semarang dan DP3A-P2KB ini dapat terus berlanjut, dan memberikan dampak positif. Baik bagi mahasiswa yang terlibat dalam program magang, maupun bagi masyarakat yang mendapat manfaat dari kegiatan pencegahan dan penanganan TPPO, serta perlindungan anak. Program ini juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, dan mendukung kesetaraan gender di Jateng,” ungkapnya.
Riyan