“Harusnya tidak demikian, karena DMI-kan organisasi netral. Urusan Pilwakot biar menjadi hak individu masing-masing pengurus masjid,” ujar dia.

Pria yang akrab disapa Ook ini lantas mengungkapkan jika undangan silaturahmi yang diterima datang dari kelurahan yang diteruskan ke pengurus RW. Artinya, Bawaslu Kota Semarang perlu menindaklanjuti ada tidaknya keterlibatan ASN di kampanye terselubung tersebut.

Ketua DMI Kota Semarang Achmad Fuad belum memberikan tanggapan atas kegiatan yang digelar lembaganya. Tidak ada respons saat dikonfirmasi via perpesanan WhatsApp.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo menyatakan DMI merupakan lembaga independen yang salah satu pendanaannya didapat dari APBD.

Sebagai wakil rakyat yang membahas APBD, ia mengungkap persetujuan DPRD untuk memberikan dana hibah ke DMI dengan pertimbangan untuk kepentingan umum atau hal-hal lain yang bisa menyejahterakan anggotanya.

“Dihibahkan ke DMI itu untuk dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi, bukan untuk tujuan lain. Artinya kalau DMI bermain dengan acara seperti ini, besok DMI tidak akan kami beri hibah lagi. Kalau melenceng dari tujuan organisasi ya tidak kami beri hibah lagi,” tegas politisi yang biasa disapa Bowo ini.

“DMI merupakan organisasi independen dan tidak berafiliasi dengan organisasi sosial politik, jelas itu. AD/ART-nya mengatakan itu,” pungkasnya.

Hery Priyono