“Ya, dia memang dilahirkan di lingkungan santri, di daerah Indramayu, dari keluarga kiai pesantren. Lihat saja, saat dia hadir di harlah NU beberapa waktu lalu di Depok, bagaimana dia sangat fasih membaca kitab kuning ala santri pesantren,” tutur dia.
“Ya kita tahu, agenda pemerintahan Prabowo-Gibran kan sangat jelas, yaitu bersih-bersih. Ini yang kita tunggu langkah konkretnya. Terutama di bidang penegakan hukum, dan kepastian masyarakat untuk mendapatkan keadilan. Inilah yang jadi agenda utama Polri. Selain, tentu memberikan rasa aman masyarakat,” sambungnya.
“Kita tunggu, bagaimana Polri akan menyelesaikan soal judol, misalnya, yang sudah sangat jelas meresahkan dan merugikan masyarakat. Ini jangan dianggap persoalan ringan. Data intelegen yang dirilis Kepala BIN, lebih dari 80 juta warga kita yang jadi korban,” tandas dia.
“Kita sudah cukup lama menunggu langkah konkritnya, sejak kasus Ferdy Sambo soal ini juga sudah mengemuka, tapi tenggelam begitu saja. Semua tau, ada oknum-oknum yang terlibat. Yang diperlukan sekarang: ketegasan!,” harapnya
Dikatakan Idham, jika soal judol itu bisa dituntaskan, juga pinjol, tentu ini akan jadi prestasi tersendiri bagi Polri. “Di sinilah saya kira Kapolri sangat tau, Komjen Dofiri lah yang bisa bersih-bersih soal itu. Selamat bertugas, Jenderal,” pungkasnya.
Muharno Zarka