JEPARA (SUARABARU.ID) – Pendidikan guru yang berkelanjutan telah muncul sebagai komponen penting dalam modernisasi sekolah dan penjaminan mutu. Kegiatan ini mengeksplorasi diseminasi hasil pelatihan berkelanjutan, dengan fokus pada pengenalan sekolah yang diinginkan, pemanfaatan data dan siklus perbaikan, pemetaan kebutuhan pembelajaran, identifikasi sumber daya pembelajaran, dan analisis asumsi dan refleksi terhadap hasil pembelajaran.
Dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 November 2024 di SD Negeri 7 Karanggondang dengan narasumber Zainuddin, S.Pd.M.M., kegiatan ini menitikberatkan pada berbagi teknis untuk meningkatkan kualitas sekolah seperti yang diinginkan stakeholder. Mengusung konsep kolaborasi antar komunitas belajar yang melibatkan 10 Kepala Sekolah di lingkungan Satkordikcam Mlonggo
Berawal dari obrolan singkat tentang aktivitas yang ingin dilakukan bersama komunitas di sekolah masing-masing, tercetus ide kolaborasi antar komunitas untuk membahas peningkatan keterampilan belajar efektif bagi pemimpin pendidikan guna mendukung pencapaian individu siswa sekaligus media diseminasi oleh narasumber.
Materi pertama yang disajikan yakni Mengenal Sekolah yang dicita-citakan, salah satu peserta, Sutiyono, S.Pd. menginginkan sekolah dapat mencapai kesuksesan dengan memiliki ciri-ciri yang sama, seperti mengembangkan budaya dan sistem perbaikan berkelanjutan yang menempatkan pembelajaran siswa sebagai inti dari upaya mereka. Kepala SD Negeri 5 Sekuro ini juga bertanya bagaimana proses perbaikan sekolah merupakan upaya yang berulang dan berjangka panjang.
Pertanyaan tersebut terjawab dalam materi Memetakan Kebutuhan Belajar. Memajukan pengajaran dan pembelajaran, pemimpin harus menggunakan data prestasi dan bentuk bukti lainnya untuk memahami kekuatan kelemahan guru dan siswa yang mereka layani lalu kemudian melakukan hal yang benar untuk membangun kapasitas sekolah mereka dalam memecahkan tantangan.
Memetakan kebutuhan pembelajaran merupakan langkah pertama yang penting dalam menciptakan pengalaman pendidikan yang disesuaikan. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk mengidentifikasi dan memetakan kebutuhan-kebutuhan ini secara efektif : 1)Survei Penilaian Kebutuhan, 2) Analisis, 3) Kelompok Fokus dan Wawancara, 4.) Observasi Kelas, 5) Pertemuan Pemangku Kepentingan, 6) Mekanisme Umpan Balik, 7) Analisis Pembelajaran, 8) Pengembangan Profesi Pendidik, 9) Praktik Inklusif.
Mengidentifikasi sumber belajar yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan pengalaman pendidikan, beberapa cara dapat digunakan seperti, memanfaatkan perpustakaan digital dan database akademik. Selain itu menjelajahi platform pendidikan yang menawarkan beragam kursus dan materi tentang berbagai mata pelajaran serta mencari sumber daya pendidikan terbuka yang menyediakan konten pendidikan gratis, dapat diakses, dan berkualitas tinggi. Opsi untuk mengidentifikasi buku teks dan materi khusus kursus yang direkomendasikan oleh lembaga pendidikan atau organisasi profesi di bidang pendidikan. Juga bisa dipertimbangkan.
Untuk materi terakhir mengangkat Analisis asumsi dan Refleksi hasil belajar. Analisis Asumsi dan Refleksi Hasil Belajar adalah bagian penting dalam proses pendidikan untuk memastikan bahwa pembelajaran efektif dan memenuhi tujuan yang diharapkan. Dengan melakukan analisis asumsi dan refleksi hasil belajar secara teratur, institusi pendidikan dapat terus meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta memastikan bahwa semua siswa mencapai potensi penuh mereka.
“Saya sangat tertarik dengan materi Pemetaan Kebutuhan Belajar, karena dapat menjadi referensi bagi guru dalam menyajikan pembelajaran berdiferensiasi bagi murid,” ujar Bagong, S.Pd. yang merupakan kepala SD Negeri 2 Karanggondang.
Kegiatan diseminasi berlangsung dengan durasi dua jam, meskipun tanpa jeda namun peserta tetap semangat mengikuti hingga akhir. Rangkaian diseminasi tidak berhenti saat acara ini saja, para Kepala sekolah yang diundang memiliki agenda untuk disebarkan pada komunitas belajar masing-masing. Semoga kedepannya kegiatan diseminasi kolaborasi seperti ini akan menjadi semacam trend dikalangan komunitas sekolah sehingga meningkatkan wawasan dan kualitas Sumber Daya dalam dunia pendidikan.
Zainuddin, S.Pd., M.M., Kepala SD Negeri 3 dan 7 Karanggondang