blank
Komisi D DPRD Kudus bersama Disdikpora saat meninjau kondisi SDN 1 Terban yang rusak. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Komisi D DPRD Kudus, Jawa Tengah melakukan sidak di SDN 1 Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Kamis (7/11). Sidak tersebut untuk melihat secara langsung kondisi bangunan sekolah yang ambrol.

Dipimpin Ketua Komisi D Mardijanto, rombongan Komisi D dengan ditemani  Kepala Disdikpora Kudus Harjuna Widada dan jajarannya melihat secara langsung kerusakan yang ada pada bangunan SD tersebut.

Mereka pun menemukan penyebab rapuhnya bangunan kelas di sekolah tersebut. Di mana banyak kayu penyangga atap rapuh dimakan rayap. Selain itu, tanah bangunan tersebut diketahui merupakan tanah labil sehingga dinding mudah mengalami keretakan.

Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus pun diminta untuk mendalami kerusakan ini. Mereka kemudian juga diminta untuk memprioritaskan perbaikan ruang kelas ini.

”Sebentar lagi pembahasan dan kami harapkan dinas ini sungguh-sungguh bisa menjalankan. Akan kami upayakan supaya bisa teranggarkan di 2025 perbaikannya,” kata Ketua Komisi D DPRD Kudus Mardijanto.

Pihaknya pun kemudian meminta dinas untuk aktif dalam berkomunikasi dengan tim perumus anggaran. Sehingga perbaikan ini tidak terlewat dan bisa segera dilakukan.

”Karena ini masalahnya kan dengan mendidik anak ya. Sementara mereka di perpustakaan kan kasihan,” tuturnya.

Mardijanto pun memastikan komisinya akan memberi perhatian khusus untuk penanganan sekolah rusak di Kudus.

Pengawalan dari tahap perencanaan anggaran hingga pelaksanaan kegiatan akan dilakukan sehingga kegiatan berakhir dengan tepat sasaran.

”Tentu sekolah rusak akan menjadi sorotan kami karena itu adalah obyek yang vital untuk penyiapan sumber daya manusia yang makin baik lagi dari waktu ke waktu,” tekannya.

Mardijanto memastikan komisinya akan memberi perhatian khusus untuk penanganan sekolah rusak di Kudus.

Pengawalan dari tahap perencanaan anggaran hingga pelaksanaan kegiatan akan dilakukan sehingga kegiatan berakhir dengan tepat sasaran.

”Tentu sekolah rusak akan menjadi sorotan kami karena itu adalah obyek yang vital untuk penyiapan sumber daya manusia yang makin baik lagi dari waktu ke waktu,”  ungkapnya.

Ali Bustomi