Menurut Wawan, sapaan akrab Himawan, yang bertanggung jawab mengawasi renovasi, ada 500-an orang keturunan Oei Am yang sekarang sudah sampai sembilan generasi.
Di courtyard (ruang terbuka) tengah antara bangunan utama dan penginapan, akan dibuat panggung permanen yang tiap purnama bakal memanggungkan kesenian tradisi Tionghoa maupun kesenian yang ada di Lasem.
Di courtyard tengah pula sejak dahulu ada sumur besar diameter 2 meter yang diberi nama Soemoer Soember Girang, diambil dari tempat desa berdirinya rumah itu.
Di sederet dengan gerbang sudah berdiri kedai kopi lelet dan kedai makanan Lasem, seperti kela mrica (baca kelo mrico), semur lodeh, mangut iwak pe, dempul urang.
Halaman Roemah Oei yang diteduhi pohon sebagai ruang makannya yang menjadikan rasa makanannya makin sedap dan memang layak dikunjungi.
R. Widiyartono