KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Nasib malang menimpa kakek Supardi (84), warga Desa Roowokele, Kecamatan Rowokele, Kebumen itu ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tragis setelah terbakar saat membakar daun dan ranting bambu di pekarangan rumahnya.
Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada Rabu (30/10) sekitar Pukul 11.00 WIB. Kejadian bermula ketika Nurul Mufid (40), keponakan korban, melihat api menyala di belakang rumahnya.
Nurul langsung mengecek sumber api dan menemukan api berasal dari tumpukan daun dan ranting bambu yang mengering di pekarangan belakang rumah. Namun ia belum menyadari bahwa pamannya, Supardi, berada di lokasi kebakaran.
Setelah mengecek kondisi di sekitar rumah, Mufid melihat sepeda onthel milik pamannya berada di depan rumah. Mufid pun memutuskan untuk mencari keberadaan sang paman di dalam rumah. Namun tidak menemukan Supardi. Kecurigaannya pun muncul, dan ia kembali mengecek ke sumber api di belakang rumah.
Saat mendekati api, Mufid terkejut melihat tubuh pamannya berada di tengah kobaran api dalam kondisi yang memprihatinkan dengan luka bakar di sekujur tubuh. Mufid berusaha menarik korban dari api yang menyala. Namun sayang nyawa Supardi sudah tidak bisa diselamatkan.
Menanggapi kejadian ini, Kapolres Kebumen AKBP Albertus Recky Robertho melalui Plt Kasi Humas Polres Kebumen Aiptu Nanang Faulatun mengaku prihatin.
Plt Kasi Humas menjelaskan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Polsek Rowokele dan Tim Inafis Polres Kebumen, polisi menduga peristiwa ini murni kecelakaan.
“Dari hasil penyelidikan awal di lokasi, kami menduga bahwa ini adalah kecelakaan. Korban mungkin terpeleset atau terjebak di tengah kobaran api saat membakar sampah di pekarangannya,”ujar Aiptu Nanang.
Lebih lanjut hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Rowokele tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan yang mengarah pada tindak pidana.”Hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada tanda penganiayaan. Semua indikasi mengarah pada kecelakaan akibat kebakaran,”tambahnya.
Supardi dikenal masih aktif meski usianya sudah lanjut. Ia kerap melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk membersihkan pekarangan rumahnya. Kejadian ini mengejutkan warga setempat. Warga tidak menyangka kakek 84 tahun tersebut mengalami nasib tragis.
Pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas dan mereka menyatakan tidak akan menuntut pihak mana pun karena menganggap peristiwa ini sebagai musibah yang tidak terduga.
Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas yang melibatkan api agar kejadian serupa tidak terulang.
Komper Wardopo