KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Perkumpulan para gus-gus (sebutan putera kiai) di Kebumen yang tergabung dalam Gawagis Kabumian menyikapi pemberitaan di media sosial tentang pemberian gelar Panglima Laskar Santri kepada Arif Sugiyanto yang juga sebagai calon bupati nomor urut 2.
Wakil Ketua Gawagis KH Hudatul Umam Habibi (Gus Umam) menegaskan bahwa Arif Sugiyanto tidak pernah meminta pemberian gelar Panglima Laskar Santri Kebumen.
Menurut penjelasan Gus Umam, pemberian gelar itumurni ide atau usulan dari Gawagis Kabumian yang sudah mendapat restu dari para kiai-kiai sepuh, seperti Pengasuh Ponpes Al Kahfi KH. Afifudin Chanif Al Hasani dan Pengasuh Ponpes Al Huda KH. Wahib Mahfudz.
“Kemudian yang kedua pemberian gelar kepada Arif Sugiyanto hanya Panglima Laskar Santri, tidak ada yang lain,”tegas Gus Umam dalam keterangan pers di Kebumen, Senin (28/10).
Menurutnya, pemberian gelar Panglima Laskar Santri kepada Arif Sugiyanto karena ia dinilai telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan pondok pesantren dan santri di Kebumen.
Ia menyebut ada banyak Ponpes dan santri yang sudah mendapat bantuan dari Pemda atas kebijakan Arif Sugiyanto.
“Di antaranya pemberian beasiswa santri yang jumlahnya sudah ribuan. Kemudian bantuan sarpras untuk pesantren, masjid, musala, serta insentif guru mengaji. Itu sampai diangka puluhan miliar. Arif Sugiyanto juga pernah nyantri dan dikenal dekat dengan para ulama,”ucapnya.
Menyinggung pemberian gelar hadratussyaikh dan panglima kiai terhadap Arif Sugiyanto seperti yang diberitakan media online Siaran Indonesia. Gus Umam menegaskan, berita itu bohong atau hoaks. Sebab, tidak ada peristiwanya dan persetujuan dari yang bersangkutan dalam hal ini Arif Sugiyanto.
“Kami menyayangkan adanya pemberian gelar hadratussyaikh kepada Arif Sugiyanto. Kita pastikan itu adalah hoaks, sebab tidak ada peristiwanya, kapan dan di mana penyempatan gelar itu diberikan. Tokoh atau wadah perkumpulan yang menyempatkan gelar juga diduga kuat fiktif, tidak ada,”tandasnya.
Pihaknya menyayangkan dan mengutuk keras adanya berita bohong yang meresahkan itu. Apalagi menggunakan istilah hadratussyaikh untuk bahan olok-olokan dan guyonan. Karena itu pihaknya menuntut kepada pembuat berita untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.
Gawagis juga mengutuk tuduhan dan fitnah terhadap romo kiai Gus Afif yang juga Rais Syuriah PCNU Kebumen yang disebutnya sebagai ahli doktrin. Gus Umam juga meminta kepada penulis berita untuk klarifikasi dan minta maaf kepada publik secara terbuka.
Pembuat berita di media Siaran Indonesia dengan “Arif Sugianto Didaulat jadi Hadrotus Syeikh & Panglima Kyai se-Kebumen, setelah Panglima Santri” telah dilaporkan ke Polres Kebumen oleh Arif Sugiyanto. Bahkan para pengurus santri Al Kahfi, Somalangu, juga telah melapor ke Polres karena berfita itu berisi fitnah dan pelecehan.
Komper Wardopo