blank
Pjs Bupati Pacitan Budi Sarwoto (berpeci kedua dari kiri) menyerahkan penghargaan kepada peragawan dan peragawati yang tampil mengenakan busana kreatif berbahan limbah.(Prokopim Pacitan)

PACITAN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan, Jatim, melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meluncurkan program Masyarakat Sadar Lingkungan (Mas Darling) untuk Pacitan “Bisa” (Bersih Indah Sehat dan Asri). Gelaran launching dilaksanakan di Pendapa Kabupaten oleh Pjs Bupati Pacitan, Budi Sarwoto.

Bagian Prokompim Pemkab Pacitan, mengabarkan, program Mas Darling untuk Pacitan Bisa, merupakan gerakan untuk mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Juga ajakan untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai.

Permasalahan sampah, menjadi perhatian bersama karena timbunan sampah di Pacitan semakin tahun kian meningkat. Ini seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Untuk itu, peran seluruh masyarakat sangat penting, demi menjadikan Kota Pacitan maju yang kebersihan lingkungan tetap terjaga.

“Tindakan kecil dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan mengurangi penggunaan barang sekali pakai, akan berpengaruh besar,” tandas Pjs Bupati Pacitan Budi Sarwoto. Tindakan ini, perlu disebarluaskan ke semua keluarga, kepada rekan kerja dan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penandatanganan komitmen Mas Darling untuk Pacitan Bisa, oleh 5 kelurahan dan 5 perusahaan swasta. Selain itu, juga digelar sosialisasi pengelolaan sampah dan limbah B3. Limbah B3 adalah akronim dari Bahan Beracun dan Berbahaya.

Penghargaan

Yang menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 101 Tahun 2014, definisinya adalah sisa usaha atau kegiatan yang mengandung zat atau komponen yang secara langsung maupun tidak, dapat mencemarkan, merusak, atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

Limbah B3 sering juga disebut mengandung zat atau bahan anorganik berbahaya yang bersifat teratogenik. Teratogenik, adalah bahan berbahaya yang dapat membuat perkembangan menjadi tidak normal. Seperti misalnya dalam medis, perkembangan dari sel selama masa kehamilan yang dapat merusak embrio.

Pjs Bupati Pacitan, berharap, launching dan komitmen bersama tersebut, bisa direalisasikan oleh unsur pemerintah, swasta dan masyarakat. Berkolaborasi dan bersinergi, untuk melangkah bersama mengelola sampah, menjaga lingkungan, guna mewujudkan kota Pacitan yang bersih indah sehat dan asri.

Dalam acara tersebut, Pjs Bupati Pacitan Budi Sarwoto berkenan menyerahkan piagam penghargaan kepada para pencipta busana kreasi yang memanfaatkan limbah. Yakni busana yang bahannya dari klobot (kulit jagung), kardus dan karton bekas packing, serta bahan dari plastik kresek. Hasil kreasi busana berbahan limbah ini, sempat dipamerkan oleh para peraga busana yang tampil layaknya sajian fashion show di catwalk.(Bambang Pur)