Lalu ngapain ke Gunung Tidar? Ya, setidaknya kita bisa berolahraga sambil menikmati kesejukan udara, dan mengenali aneka tanaman yang ada di sana. Tetapi, yang berniat ziarah juga bisa. Karena, di tempat ini ada makam yang banyak dikunjungi peziarah.
Di tengah perjalanan menapaki tangga pendakian, wisatawan bisa menemukan makam Syekh Subakir. Dalam mitos diceritakan, Syekh Subakir adalah penakluk Gunung Tidar, dengan mengalahkan para jin penunggu Gunung Tidar tersebut.
Menurut legenda (hikayat) Gunung Tidar, Syekh Subakir berasal dari negeri Turki yang datang ke Gunung Tidar bersama kawannya yang bernama Syekh Jangkung untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Tidak jauh dari makam Syekh Subakir, kita akan berjumpa dengan sebuah makam yang panjangnya mencapai 7 meter. Itulah Makam Kyai Sepanjang. Kyai Sepanjang bukanlah sesosok alim ulama, tetapi adalah nama tombak yang dibawa dan dipergunakan oleh Syekh Subakir mengalahkan jin penunggu Gunung Tidar kala itu.
Situs makam terakhir yang kita jumpai sewaktu mendaki Gunung Tidar adalah makam Kiai Semar. Namun menurut beberapa versi ini bukanlah makam kiai Semar yang ada dalam pewayangan.
Tetapi Kiai Semar, jin penunggu Gunung Tidar waktu itu. Meski banyak yang memercayai, bahwa Semar di sini adalah Semar atau Ismoyojati dalam pewayangan itu.
Suasananya yang tenang dengan pepohonan dan aneka ragam hayati bisa menenangkan pikiran. Adapun untuk wisata kesehatan, menurutnya Gunung Tidar yang puncaknya berada di ketinggian 503 meter di atas permukaan laut bisa menjadi arena hiking dengan track yang ringan karena tersedia tangga.
Kecuali memang yang ingin lewat jalur lain, seperti yang dilakukan oleh para taruna ketika berlatih di Gunung Tidar.
Sembari menapakkan kaki menaiki anak-anak tangga, di kiri-kanan bisa kita temui kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang memang menjadi penghuni gunung tersebut. Kemudian aneka pepohonan juga bisa ditemui, seperti pinus (Pinus merkusii), mahoni (Swietenia spp.), khaya (Khaya senegalensis), damar (Agathis dammara), dan lainnya.
Sup Senerek
Asyik memang naik Gunung Tidar pada pagi hari. Kota Magelang yang relatif sejuk, menjadi tubuh bisa merasa kedinginan. Nah, dengan naik Gunung Tidar kita bisa berkeringat dan hangat.