blank
Personel Polsek Ambal dan Polres Kebumen melakukan olah TKP warga tersambar petir di Desa Ambalkliwonan, Kecamatan Ambal, Sabtu 19/10 malam,(Foto:SB/Humas Polres)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Peristiwa tragis terjadi di area persawahan Desa Ambalkliwonan, Kecamatan Ambal, Kebumen, Sabtu (19/10) 2024 malam.

Seorang pria Pardi (40), warga setempat, tewas tersambar petir ketika bermain layang-layang. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar Pukul 19.15 saat kondisi cuaca mulai gerimis serta kilat petir saling bersahutan di langit.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, korban mengalami luka bakar serius, meninggal di lokasi kejadian sebelum sempat mendapatkan pertolongan medis.

Dua pemuda lainnya yang turut serta bermain layang-layangt bersama Pardi, yaitu Salim Makhfud (23) dan Nur Fauzi (34), juga menjadi korban dalam insiden ini. Salim mengalami luka pada bagian pelipis dan kepala belakang akibat sambaran petir, sedangkan Nur Fauzi selamat tanpa luka.

Kejadian bermula ketika ketiga pemuda tersebut sedang bersusha menurunkan layang-layang di tengah area pesawahan. Malam itu cuaca memang kurang bersahabat dengan gerimis ringan disertai suara gemuruh petir .

Namun, ketiganya tetap melanjutkan aktivitas menurunkan layang-layang, tanpa menyadari bahaya yang mengancam dari cuaca buruk.

Kapolres Kebumen AKBP Albertus Recky Robertho melalui Plt Kasi Humas Polres Kebumen Aiptu Nanang Faulatun menjelaskan, saat petir menyambar, Pardi dan Salim tengah memegang tali layang-layang untuk mengendalikan layangan mereka.

“Ketika kilat menyambar, korban Pardi dan Salim Makhfud sedang memegang tali layangan, sementara korban Nur Fauzi berada di belakang mereka. Pardi langsung terkena sambaran petir yang menyebabkan luka bakar serius dan meninggal di tempat,”ujarnya, Minggu (20/10).

Luka di Pelipis

Salim yang juga memegang tali layang-layang mengalami luka di bagian pelipis dan kepala bagian belakang. Namun beruntung tidak sampai mengalami luka fatal. Nur Fauzi, yang berada tepat di belakang kedua korban selamat.

Ketiga korban kemudian dievakuasi oleh warga setempat yang segera melaporkan insiden tersebut kepada pihak berwenang. Setelah menerima laporan, petugas kepolisian dan tim medis segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, Pardi dipastikan meninggal akibat sambaran petir. “Korban Pardi diduga kuat meninggal akibat terkena sambaran petir, sesuai dengan kondisi luka bakar yang dialaminya dan keterangan dari korban selamat,”tambah Aiptu Nanang.

“Kami mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas di tempat terbuka, terutama saat ada petir. Ini sangat berbahaya,” tegasnya.

Sementara itu, warga Desa Ambalkliwonan masih dalam suasana duka atas kepergian Pardi. Menurut tetangga korban, Pardi dikenal sebagai sosok yang baik dengan warga sekitar.

Pihak keluarga korban juga telah menerima kejadian ini dengan penuh rasa duka. Jenazah Pardi telah dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.

Di tengah musim hujan, Polres Kebumen mengmbau masyarakat agar lebih waspada terhadap fenomena petir yang lebih sering terjadi. “Kami akan terus melakukan sosialisasi terkait bahaya petir dan pentingnya kewaspadaan saat cuaca buruk,”ucap Aiptu Nanang.

Komper Wardopo