blank
Narasumber pelatihan jurnalistik KMJS bersama peserta dan Buku Mozaik Pengabdian AKBP Wahyu Nugroho Setyawan di Bumi Kartini. Foto: Fery Hendrawan

SEMARANG (SUARABARU.ID)-  Menulis artikel bisa menjadi cara yang efektif bagi mahasiswa untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap kritis dan konstruktif  terhadap berbagai persoalan yang ada disekitarnya. Karena itu gerakan literasi di lingkungan kampus harus terus dihidupkan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Hadi Priyanto  saat menjadi narasumber tunggal dalam Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Jepara Semarang (KMJS), Sabtu 19 Oktober 2024. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Seminar UNISBANK Semarang Kampus Mugas ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang dan dipandu oleh Presiden BEM Unisbank Amaliyatul Hidayah Rofiq.

blank
Narasumber dan moderator dalam acara pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan KMJS di ruang seminar Unisbank Semarang 19 Oktober 2024.

Menurut Hadi, untuk dapat menulis artikel yang baik seorang penulis harus memulai dengan niatan yang baik dan selalu menjaga obyektifitas. “Disamping itu juga perlu dilengkapi dengan data dan pemahaman terhadap  persoalan secara utuh hingga pembaca mendapatkan informasi yang lengkap benar, ” ujar Hadi.

Sebab salah satu tujuan penulisan artikel adalah untuk mempengaruhi opini pembaca, memperoleh dukungan yang baik dan bahkan merubahnya.

blank
Dari puluhan peserta dua peserta dinyatakan sebagai penulis terbaik yaitu Naufal Al- Azizy daru Unnes dan Wahidatuzzahro Febria FR dari Undip. Disamping itu semua peserta pelatihan mendapatkan buku Mozaik Pegabdian AKBP Wahyu Nugroho di Bumi Kartini.

Namun Hadi mengingatkan, agar  dapat menjadi seorang penulis harus memulai dengan niat dan keinginan yang kuat. “Menulis juga bukan proses instan tetapi perlu latihan terus menerus,” ujar Hadi.

Ia juga menjelaskan, Jepara sebenarnya memiliki inspirator literasi yang luar biasa, mulai R.A. Kartini, RMP Sosrokartono, dr Gunawan Mangunkusumo dan dr Tjipto Manngunkusumo. “ Melalui karya-karyanya,   tokoh-tokoh asal Jepara  ini mampu memberikan kontribusi terhadap perubahaan,” tegas Hadi

blank
Penyerahan piagam dari ketue apnitia kepada narasumber p;elatihan Jurnalistik oleh KMJS

Sementara Ketua Umum KMJS Pusat Moh. Khoiri saat membuka acara menjelaskan  pelatihan jurnalistik ini hanya sebagai pemantik mahasiswa untuk bersedia menulis. “ Menulis tidak bisa instan tetapi butuh proses  yang dilandasi dengan niat dan semangat yang kuat,” terangnya.

Pelatihan ini diakhiri dengan sesi praktik membuat artikel. Dari puluhan peserta dua peserta dinyatakan sebagai penulis terbaik yaitu Naufal Al- Azizy daru Unnes dan  Wahidatuzzahro Febria FR dari Undip. Disamping itu semua peserta pelatihan mendapatkan buku Mozaik Pegabdian AKBP Wahyu Nugroho di Bumi Kartini.

Hadepe – Amaliyatul Hidayah Rofiq