SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) melakukan dialog interaktif bersama anak-anak muda yang terdiri dari pelajar SMA dan mahasiswa perguruan tinggi di Kota Semarang.
Dialog bertajuk Diskusi Panel Pemimpin Perspektif Anak Muda “Membentuk Pemimpin Masa Depan: Suara Anak Muda Untuk Perubahan” tersebut diinisiasi oleh DPC Penentu Arah Kota Semarang dan Forum OSIS Kota Semarang.
Bertempat di kedai kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu,diskusi panel ini berjalan dengan santai dan interaktif.
Para generasi Z menyampaikan keresahan atas persoalannya kepada Yoyok Sukawi-Joko Santoso.
Di antara berbagai persoalan yang ditanyakan ialah peningkatan kualitas pendidikan dan akses lapangan pekerjaan yang lebih luas.
Ada pula yang menanyakan tentang ruang kreatif yang bisa mewadahi potensi anak-anak muda supaya bisa terus berkembang.
Nathan, salah satu siswa SMA negeri di Semarang mengeluhkan tentang minimnya ruang kreatif bagi anak-anak muda untuk menyalurkan hobi dan potensinya.
Dia juga berharap agar anak-anak muda kedepannya bisa dilibatkan dalam pembangunan Kota Semarang.
“Kami berharap pemimpin kedepan bisa mendukung kapasitas dan peningkatan skill anak-anak dengan pelatihan maupun kami diberikan akses untuk bisa berkolaborasi terlibat dalam pembangunan Kota Semarang,” kata Gen Z tersebut kepada Yoyok Sukawi.
Mendengar pertanyaan itu, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa pihaknya memiliki sejumlah program yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak muda.
Dia menawarkan program pra kerja berupa pelatihan untuk para lulusan SMA, SMK, dan juga perguruan tinggi.
“Kita punya program Pra Kerja untuk Generasi Z yang baru lulus SMA dan SMK dan juga kuliah. Pemerintah kota nantinya akan punya Balai Latihan Kerja, nah itu para fresh graduate akan dibekali keterampilan selama tiga bulan dan juga akan diberi insentif,” ungkap Yoyok.
Tidak berhenti di situ, setelah mengikuti pelatihan pra kerja, pihaknya juga akan membantu fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan.
Mulai dengan menggelar job fair hingga menghubungkannya ke berbagai instansi di BUMD, BUMD, maupun swasta.
“Tidak hanya berhenti di pelatihan saja, tapi kami akan menyalurkan adek-adek ke BUMN, BUMD, dan industri swasta lainnya. Kami akan hadir memfasilitasi dan menjembatani anak-anak untuk mendapatkan pekerjaan,” beber CEO PSIS tersebut.
Selain itu, dia juga akan menyiapkan wadah kreativitas yang bisa memfasilitasi potensi anak-anak muda.
Rencananya di setiap kecamatan akan dibentuk semacam ruang kreatif agar anak muda bisa melakukan kegiatan positif dan terus mengembangkan potensinya.
“Pada prinsipnya kami mendukung bagaimana anak-anak muda di Kota Semarang ini terus berkembang. Dan spirit kami adalah kolaboratif, artinya dalam membangun Kota Semarang ini harus bersama-sama, termasuk nanti suara anak-anak muda akan kami libatkan,” ucap Yoyok Sukawi.
Hery Priyono