blank
Kepala OJK Jateng Sumarjono hadiri langsung peresmian kantor cabang baru BPR Agung Sejahtera di Kabupaten Kudus. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Agung Sejahtera resmi membuka cabang di Kabupaten Kudus. Hadirnya kantor cabang baru tersebut membuat lembaga yang dikenal juga dengan Bank AS tersebut siap mendorong kemajuan perekonomian masyarakat di Kabupaten Kudus.

Peresmian kantor cabang yang terletak di jalan Agil Kusumadiya Kudus-Semarang, Kamis (17/10) tersebut cukup istimewa karena dihadiri oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Jawa Tengah Sumarjono. Hadir pula secara langsung Pemegang Saham Pengendali Bank AS H musthofa, pemegang saham Hj Atiek Musthofa, Sekda Kudus Revlisianto Subekti, para pimpinan perbankan di Kudus serta nasabah dan deposan yang selama ini menjadi mitra.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Tengah Sumarjono memberikan apresiasi tersendiri dengan pembukaan kantor cabang baru Bank AS. Menurut Sumarjono, hadirnya Bank AS ini menjadi angin segar bagi perkembangan bisnis jasa keuangan terutama BPR dalam memperluas jaringan layanan.

Sumarjono menambahkan, hadirnya BPR AS diharapkan semakin menumbuhkan sektor usaha termasuk UMKM agar semakin puluh paska Cvid 19. Apalagi, BPR AS telah memiliki izin untuk penyaluran KUR.

“BPR AS ini menjadi satu-satunya BPR di Indonesia yang sudah mengantongi izin penyaluran KUR. Ini tentu akan menjadi daya saing bagi BPR AS guna mengembangkan layanan jasa keuangan khususnya bagi masyarakat Kudus,”tandasnya.

Dikatakan, dengan adanya layanan penyaluran KUR tersebut tentu akan semakin mendorong pertumbuhan kredit sektor UMKM sesuai semangat BPR untuk menjangkau masyarakat kecil.

Sumarjono mengatakan, tentu tak mudah bagi lembaga jasa keuangan BPR untuk menjadi bank penyalur KUR. Pasalnya banyak persyaratan yang harus dipenuhi.

“Dengan BPR Agung Sejahtera yang telah menjadi bank penyalur KUR, tentu ini menjadi bukti BPR juga bisa bersaing dengan lembaha bisnis jasa keuangan lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, perekonomian di Kabupaten Kudus dan sekitarnya yang terus meningkat menjadi daya tarik perbankan berlomba-lomba untuk masuk ke Kudus.

Ia sendiri awalnya heran mengapa BPR Agung Sejahtera yang pemiliknya merupakan tokoh asal Kudus, justru tidak membuka cabang di Kudus.

“Nah hari ini dengan pembukaan kantor cabang baru ini diharapkan bisa semakin meningkatkan edukasi terkait inklusi keuangan dan literasi kepada masyarakat Kudus dan sekitarnya untuk memahami jasa keuangan, lebih-lebih untuk menghindari penipuan atas nama lembaha jasa keuangan,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik sekaligus Pemegang Saham Pengendali BPR Agung Sejahtera Mustofa bersyukur akhirnya bisa membuka kantor cabang baru di Kudus.

“Memang banyak yang bertanya-tanya, saya lahir dan besar di Kudus tetapi mengapa kok tidak membuka kantor cabang di Kudus. Alhamdulillah hari ini kantor cabang kedua kami dibuka di Kudus,” kata mantan Bupati Kudus tersebut.

H Musthofa yang juga anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini menambahkan, perkembangan lembaga jasa keuangan terutama BPR saat ini telah banyak diakomodasi melalui peraturan perundang-undangan oleh Pemerintah.

Termasuk juga peran OJK yang salah satu kewenangannya adalah mengawasi kegiatan di sektor jasa keuangan di Indonesia.

Musthofa menambahkan, BPR Agung Sejahtera kini fokus pada pengembangan digitalisasi layanan untuk nasabah seperti penggunaan M-Banking hingga upaya menggandeng bank konvensional untuk layanan ATM bersama.

“Jadi jangan heran kalau melihat kantor nya sepi. Sebab layanan untuk nasabah kini sudah banyak yang beralih ke digital,” ujarnya.

Ali Bustomi