blank
Tim Damkar Pemkab Wonogiri Pimpinan Komandan Regu (Danru)-1 Katman, diturunkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman pada musibah kebakaran depo kayu di rumah penggergajian.(Dok.Ist)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Depo kayu rumah penggergajian milik Tumino (58), Jumat dini hari (11/10/24) ludes terbakar. Lokasi kebakaran ini berada di Dusun Nglebak RT 1/ RW 8, Desa Kedung Gupit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri.

Tidak ada korban jiwa, karena pemilik tidak bertempat tinggal di lokasi. Bersama keluarganya, Tumino, bermukim lain dusun, yakni di Dusun Jaten, Desa Kedung Gupit, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Wonogiri. Kebakaran tersebut, menimbulkan kerugian mencapai Ratusan juta rupiah.

Kepala Satpol-PP Kabupaten Wonogiri Joko Susilo dan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri Joko Prayitno melalui Koordinator Lapangan Sriyanto Kembo, menyatakan, mendapat kontak permohonan bantuan pemadaman pada Pukul 03.45 Jumat dinihari (11/10/24).

Menyikapi permohonan tersebut, pihak Damkar Pemkab Wonogiri langsung mengirimkan dua unit mobil brandweer bersama satu mobil tangki persediaan air. Menurunkan 7 personel Fire Man ke lokasi, dibawah Pimpinan Komandan Regu (Danru)-1 Katman.

Pemadaman dilakukan secara tuntas sampai Pukul 06,30 Jumat pagi tadi (11/10/24), dengan mendapatkan bantuan dari personel Polsek dan Anggota TNI AD dari Koramil Sidoharjo. Ikut terlibat membantu pemadaman, Pamong Desa Kedung Gupit, para relawan siaga bencana dan warga masyarakat.

Kobaran api yang terlanjur membesar, tidak dapat langsung seketika dihentikan dalam waktu singkat. Karena api cepat berkobar membesar, membakar semua kayu yang disimpan di depo rumah penggergajian tersebut.

Berulangkali

Tim Damkar Wonogiri, sampai berulangkali melakukan pengambilan tambahan air dari sumber air di Dusun Keblak RT 1/RW 8, karena tidak cukup sekali semprot langsung padam. Pengambilan air sampai dilakukan 3 kali, sebelum kemudian nyala api betul-betul padam secara total.

Warga menuturkan, pada Pukul 02.45, mayoritas penduduk tertidur pulas. Kebetulan, ada beberapa orang yang belum tidur, dan melihat ada cahaya nyala api yang berkobar di kejauhan. Setelah didekati, ternyata itu musibah kebakaran yang membakar depo kayu rumah penggergajian milik Tumino.

Warga sekitar yang dibangunkan ada kebakaran, langsung memukul kentong tanda bahaya. Sejenak kemudian banyak masyarakat yang berdatangan ke lokasi. Tujuannya, ingin membantu pemadaman. Tapi mereka kesulitan memadamkannya, karena di lokasi tidak tersedia air dalam jumlah yang cukup. Juga tidak ada Alat Pemadam Air Ringan (APAR).

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Tapi diduga, sumber api berasal dari hubungan pendek atau korsleting pada jaringan terpasang di ruang depo rumah penggergajian tersebut.

Menyikapi musibah kebakaran tersebut, kepada warga masyarakat diserukan untuk bersikap hati-hati dalam melakukan pemasangan jaringan listrik. Hendaknya, pemasangan instalsi jaringan harus dilakukan secara cermat. Yakni dengan mengedepankan aspek safety, demi mewujudkan keamanan dari kemunculan ancaman bahaya kebakaran.(Bambang Pur)