Guru Besar Universitas Negeri Malang, Prof Winarno, saat menjelaskan tentang program kerja KONI Kota Malang. Disampingnya Ketua Umum KONI Kota Magelang, Ali Sobri Sungkar. (Dok)

SELAMA tiga hari (3-5 Okrober 2024) pengurus KONI Kota Magelang dipimpin Ketua Umum KONI setempat, Ali Sobri Sungkar, ‘ngangsu kawruh’ (belajar) kepada KONI Kota Malang dan KONI Kota Batu. Antara lain mengenai upaya meningkatkan prestasi atlet, pengelolaan organisasi, penghargaan kepada atlet berprestasi, sekolah olah raga dan sport torisme.


MAGELANG (SUARABARU.ID) –
Saat berkunjung ke Kantor KONI Kota Magelang yang menyatu dengan Stadion Gajayana, Malang, Ali Sungkar dan rombongan diterima pengurus KONI setempat. Salah satu di antaranya adalah Prof Winarno Guru Besar Universitas Negeri Malang, yang menangani bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) olah raga.

Dia mengatakan, untuk meningkatkan prestasi atlet tidak hanya mereka yang harus rajin berlatih, namun pelatihnya juga harus diupgrade. Caranya dengan mengundang tokoh-tokoh olah raga guna memberi pelatihan. Pelatih diminta membuat program latihan, target yang akan dicapai, serta cara mencapai target tersebut.

Yang tidak kalah penting adalah kesadaran atlet berlatih untuk mencapai pretasi yang ingin dicapai. Termasuk juga latihan mandiri itu juga penting. Seperti yang dilakukan Jossy atlet sepatu roda Kota Magelang yang menyumbang 2 emas dan 1 perak pada PON Aceh-Medan beberapa bulan lalu.

‘’Selain latihan rutin, dia dengan kesadaran sendiri latihan mandiri. Selama seminggu dia berlatih 15 kali. Berarti dia latihan sepatu roda pagi, siang dan sore. Jadi harus ada semangat untuk berprestasi,’’ tegasnya.

Menurutnya, untuk memudahkan pengelolaan maka cabang olah raga dibagi tiga. Yaitu cabang olah raga terukur, permainan dan bela diri. Cabor yang menjadi prioritas tergantung mana yang menjadi kekuatan daerah tersebut.

Pengurus KONI Kota Malang sebanyak 53 orang, mengelola 54 cabor dan 3 cabor baru. Anggaran yang berasal dari dana hibah Pemkot Malang fluktuatif. Pernah mendapat dana hibah Rp 19 miliar dan paling rendah Rp 9 miliar.

Prof Winarno menjelaskan, KONI di daerah harus memetakan cabor berikut nomor prioritas yang diharapkan mampu meraih medali, khususnya emas pada event seperti Porprov. Karena kekuatan atlet di setiap daerah selalu berubah.

Contoh Kota Kediri yang hanya terdiri tiga kecamatan. KONI setempat tidak menargetkan harus meraih tiga besar. Mereka mengutamakan cabor perorangan guna prestasi maksimal. Atletik menjadi pilihan, karena mempertandingkan puluhan nomor perorangan yang membuka harapan bisa meraih banyak emas.

KONI Kota Malang juga memprioritaskan cabor perorangan seperti sepatu roda, balap sepeda, gulat wqushu, tinju, terbang layang dan nomor perorangan lainnya. Tentu tanpa meninggalkan cabor beregu yang mampu meraih prestasi.

‘’Kota Magelang bisa juga memprioritaskan cabor arung jeram, di mana atletnya merah 2 medali perak pada PON Aceh-Medan. Cabor apa yang menjadi kekuatan di daerah, itu yang menjadi prirotas,’’ tegasnya.

Mengenai penghargaan kepada atlet berprestasi sangat penting. Karena atlet harus rajin berlatih minimal setahun untuk meraih prestasi, itu harus dihargai. Pada tahun 2025, Malang raya menjadi tempat Porprov Jatim diselenggarakan. Mereka sudah rajin berlatih sejak sekarang.

Pemkot Malang memberi bonus kepada atlet Kota Malang yang meraih medali pada PON Aceh – Medan, selain bonus yang mereka terima dari Pemprov Jatim. Atlet peraih medali juga diberi ‘bonus mentas’. Yaitu bonus yang diberikan begitu atlet meraih medali.

Seperti Jossy, dia meraih bonus dari Pemprov Jatim Rp 500 juta. Satu emas bonusnya Rp 250 juta. Dia mendapat dua emas, maka dapat bonus Rp 500 juta, masih ditambah satu medali perak. Pada PON Aceh – Medan, Kota Malang menyumbang 16 medali emas, 17 medali perak dan 14 medali perungggu. Jatim menduduki urutan ketiga PON Aceh – Medan.

Ketua Harian KONI Kota Malang, Wasto mengutarakan, pengurus dalam bekerja bagus dan kompak. Apalagi dibantu Prof Winarno seorang tokoh olah raga, yang juga Guru Besar Univeritas Negeri Malang. Kini KONI se Malang Raya sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah Porprov Jatim 2025.

Doddy Ardjono